TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Siasati Tantangan Dunia Jurnalistik di Era Digital, PWI Tulungagung Studi Referensi ke PWI Surakarta

Ketua Dewan Kehormatan PWI Surakarta Andjar Hari Wartono (tiga dari kiri) bertukar cinderamata dengan Ketua PWI Tulungagung

WARTAJOGLO, Solo - Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung, Jawa Timur, mengadakan kunjungan ke PWI Surakarta dan Monumen Pers Nasional (MPN) di Solo, pada Jumat, 25 Oktober 2024. 

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka studi referensi guna meningkatkan kapasitas para anggotanya menghadapi perkembangan dunia jurnalistik di era digital yang semakin dinamis.

Rombongan PWI Tulungagung dipimpin langsung oleh sang ketua Wiwieko Dharmaidiningrum, didampingi oleh Sekretaris Firmantyo Imansyah dan Bendahara Deny Trisdianto.

Turut serta dalam rombongan adalah Bambang Cahyono (Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Organisasi), Agus Kasiyanto (Wakil Ketua Bidang Multimedia dan Teknologi Informasi), Aries Harianto (Wakil Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan), Agus Budiyanto (Wakil Ketua Advokasi dan Pembelaan Wartawan), serta Afif Nasrul Karima yang mewakili Departemen Kerja Sama dan Kemitraan.

Setibanya di kantor PWI Surakarta yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Solo, rombongan PWI Tulungagung disambut dengan hangat oleh jajaran PWI Surakarta. 

Ketua Dewan Kehormatan PWI Surakarta Andjar Hari Wartono, Sekretaris PWI Surakarta Asep Abdullah Rowi, Bendahara PWI Surakarta Puspita, serta tim administrasi PWI Surakarta, Bangkit Nurullah, turut hadir dalam penyambutan yang berlangsung penuh keakraban.

Dalam sambutannya, Ketua PWI Tulungagung, Wiwieko Dharmaidiningrum, menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk memperluas wawasan anggota PWI Tulungagung dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kinerja pers.

“PWI Surakarta dan Monumen Pers Nasional yang terletak di Solo dipilih sebagai destinasi karena di sinilah tonggak sejarah berdirinya organisasi wartawan tertua dan terbesar, yakni PWI,” jelasnya.

Wiwieko menambahkan, PWI Tulungagung saat ini tengah merencanakan pelatihan bagi anggotanya untuk menghadapi tantangan transformasi digital. 

“Kami berharap, teman-teman PWI Tulungagung dapat memanfaatkan seluruh platform media yang ada untuk meningkatkan lalu lintas berita dan, jika memungkinkan, memperoleh pendapatan tambahan atau monetisasi melalui Google,” paparnya.

Di sisi lain, jajaran PWI Surakarta, termasuk Asep, Andjar, dan Puspita, menyoroti perubahan dinamis dalam dunia jurnalistik di era digital. 

Mereka mengungkapkan bahwa wartawan kini dituntut untuk memiliki kemampuan serba guna, seperti menulis, membuat video, mengedit, hingga mengunggah konten di media sosial.

“Wartawan kekinian harus mampu beradaptasi dengan dunia jurnalistik yang modern. Sekarang ini, wartawan tidak hanya menulis untuk portal berita atau platform cetak saja, tetapi juga diharapkan bisa menyunting video layaknya seorang kameramen televisi, kemudian mengunggahnya ke media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, Twitter, dan Thread,” ujar Andjar.

Andjar juga menambahkan bahwa semangat terus belajar dan adaptasi terhadap teknologi sangat penting bagi wartawan di era sekarang, meskipun hasil videonya mungkin belum sempurna. 

“Soal kualitas videonya goyang sedikit, itu dipikir belakangan. Yang penting semangat!” katanya.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi ajang bertukar pengalaman dan pengetahuan antara PWI Tulungagung dan PWI Surakarta, terutama terkait tantangan dan peluang di era disrupsi media. //Ril

Type above and press Enter to search.