![]() |
Kapolres Wonogiri melakukan pengecekan perlengkapan tim SAR |
WARTAJOGLO, Wonogiri – Menghadapi potensi ancaman bencana alam hidrometeorologi yang meningkat saat musim penghujan, Polres Wonogiri bersama sejumlah stakeholder terkait menggelar apel kesiapsiagaan tanggap bencana alam.
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Polres Wonogiri pada Rabu (26/2/2025) sebagai langkah antisipatif untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan sarana prasarana dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, dengan diikuti oleh peserta dari berbagai instansi dan lembaga terkait.
Peserta apel meliputi personel Polres Wonogiri, Kodim 0728/Wonogiri, Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, Tagana, Senkom, serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonogiri.
Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan komitmen bersama dalam penanggulangan bencana secara terpadu.
Dalam sambutannya, Kapolres Wonogiri menegaskan bahwa apel kesiapsiagaan ini merupakan bagian dari sistem pencegahan dan mitigasi bencana.
Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko bencana secara terorganisir, terpadu, cepat, dan tanggap.
"Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, terutama bencana banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya yang berpotensi terjadi selama musim penghujan," ujar AKBP Jarot Sungkowo.
Selain itu, apel ini juga bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas terhadap kerawanan bencana.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi ancaman, diharapkan semua pihak dapat mengambil langkah-langkah antisipatif secara tepat waktu.
Koordinasi dan kerja sama antara jajaran Pemerintah Daerah, TNI-Polri, BPBD, relawan, serta masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan langkah-langkah penanggulangan bencana telah disiapkan dengan matang.
Kapolres Wonogiri menekankan pentingnya sinergitas antar-stakeholder dalam penanganan bencana.
"Apabila terjadi bencana alam, segera kenali medan dan kuasai situasi. Laporkan secepat mungkin agar langkah pertolongan dan penanggulangan dapat segera dilakukan," tegasnya.
Sinergitas ini tidak hanya mencakup koordinasi antarlembaga, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi bencana.
Selain itu, dalam apel tersebut juga dilakukan pengecekan berbagai peralatan pendukung dan sarana prasarana penanganan bencana.
Peralatan ini meliputi peralatan evakuasi, kendaraan operasional, alat komunikasi, hingga perlengkapan medis yang dimiliki oleh jajaran TNI/Polri, SAR, BPBD, Tagana, dan stakeholder lainnya.
Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua peralatan dalam kondisi siap digunakan dan dapat dipindahkan ke posko bencana secara cepat dan tepat jika diperlukan.
Wonogiri, dengan karakteristik geografisnya yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, memerlukan persiapan ekstra dalam menghadapi musim penghujan.
Kapolres Wonogiri menyatakan bahwa setiap wilayah yang membutuhkan peralatan atau sarana prasarana penanganan bencana harus segera mendapatkan dukungan.
Hal ini memastikan bahwa penanganan bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Langkah-langkah antisipatif seperti apel kesiapsiagaan ini diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana alam terhadap masyarakat.
Dengan kesiapan yang matang, diharapkan korban jiwa dan kerugian material dapat dikurangi semaksimal mungkin.
Apel kesiapsiagaan tanggap bencana ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bentuk nyata komitmen bersama untuk melindungi keselamatan masyarakat.
Dengan sinergitas yang solid antara pemerintah, TNI-Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat, diharapkan Wonogiri dapat melewati musim penghujan dengan aman dan damai.
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Apel Tanggap Bencana Digelar di Wonogiri https://t.co/SOBEErTwkh
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) February 26, 2025
"Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keselamatan masyarakat. Mari kita bekerja sama dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan ini," tutup Kapolres Wonogiri.
Melalui apel ini, diharapkan semua pihak semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana alam yang mungkin terjadi.
Kesiapsiagaan dan kerja sama yang baik akan menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko dan dampak bencana di Kabupaten Wonogiri. //Bang