TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Upaya Membranding Kota Solo dengan Musik, Wali Kota: Harus Bermanfaat untuk Semua

Wali Kota Surakarta Respati Ardi saat menyampaikan paparannya dalam talkshow bertajuk "Musik & Branding Kota Solo"

WARTAJOGLO, Solo - Upaya memperkuat branding Kota Solo terus digencarkan demi meningkatkan daya tarik kota ini, baik dari sisi pariwisata maupun investasi. 

Untuk melakukan branding ini ada banyak cara, salah satunya yang efektif adalah melalui musik.

Hal ini sebenanya bukan sesuatu yang baru. Sebab sejak lama, telah banyak lagu yang dibuat untuk mengangkat keindahan Kota Solo, di antaranya lagu "Rindu Solo" yang dinyanyikan oleh Elizabeth Sudira, dan pernah begitu populer beberapa tahun lalu.

Kini, tradisi itu kembali berlanjut dengan semangat baru, kali ini digawangi oleh dua musisi asal Solo, Wening Damayanti dan Mr Jepank Van Sambeng, yang aktif merilis lagu bertema Kota Solo.

Tema lagu yang mengangkat berbagai aspek kehidupan di Kota Solo itu pun bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. 

Sehingga salah satu lagunya yang berjudul Selamat Ulang Tahun Solo ditetapkan sebagai Official Song untuk peringatan hari jadi Kota Solo tahun ini.  

Upaya branding melalui musik ini menjadi topik utama dalam talkshow bertajuk "Musik & Branding Kota Solo" yang digelar di Gedung Djoeang 45, pada Senin, 10 Februari 2025.

Acara ini dipandu oleh Irfan Sutikno, seorang praktisi branding dan pemasaran, serta menghadirkan Wali Kota Surakarta terpilih, Respati Ardi, dan wakilnya, Astrid Widayani. 

Dua pakar di bidangnya, yakni Dr. Andre Rahmanto dan Dr. Ginanjar Rahmawan, juga turut menjadi pembicara dalam sesi diskusi tersebut.

Dalam paparannya, Dr. Ginanjar Rahmawan menyoroti bahwa musik adalah bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang dapat menjadi alat ampuh untuk branding. 

"Kita ingat saat Menparekraf Mari Elka Pangestu menyebut bahwa salah satu subsektor ekonomi kreatif adalah musik. Karena itulah, musik bisa menjadi alat untuk membranding atau mengenalkan Kota Solo ke masyarakat luas," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta terpilih, Respati Ardi, menekankan pentingnya branding yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah.

"Dari forum ini, kami butuh masukan untuk membuat branding ini bukan hanya milik segelintir orang, bukan hanya milik wali kota dan wakil wali kota, tapi branding ini jadi milik semua warga Kota Solo," tandasnya.

Penampilan Duo Wening Jepang saat membawakan lagu "Jiwanya Jawa" dalam talkshow "Musik & Branding Kota Solo"

Dalam kesempatan itu Duo Wening Jepank pun didapuk untuk membawakan lagu karya mereka yang berjudul "Jiwanya Jawa", yang berkolaborasi dengan rapper Andre Debigbang.

Lagu ini sebenarnya sudah dirilis sejak beberapa bulan lalu dengan genre musik keroncong, dan langsung disukai oleh warga Solo.

Namun untuk semakin meluaskan jangkauan, akhirnya lagu ini diaransemen ulang menjadi bergenre pop progresif, dengan sentuhan rap di dalamnya.

"Lagu ini sengaja kita aransemen ulang, dari sebelumnya yang bergenre keroncong menjadi pop progresif dengan sentuhan irama rap. Sehingga akan semakin luas jangkauan pendengarnya," ujar Wening, yang juga GM Petit Boutique Hotel Solo dan pengelola Gedung Djoeang 45.

Tidak hanya Duo Wening Jepank, Wakil Wali Kota Surakarta terpilih, Astrid Widayani, juga turut menyumbangkan suara dengan membawakan lagu "Kenapa Solo".

Lagu ini juga diciptakan Mr. Jepank yang sebelumnya digunakan dalam kampanye Pilkada 2024 untuk memperkuat citra dirinya di masyarakat.

Talkshow yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat Kota Solo dari berbagai sektor itu berlangsung interaktif, di mana para tokoh yang hadir ikut menyampaikan pandangan mereka terkait upaya membranding Kota Solo.

Upaya seperti ini diharapkan dapat terus berkembang, menjadikan Solo sebagai kota kreatif yang tidak hanya kaya budaya, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif. //Sik

Type above and press Enter to search.