TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Perjalanan 42 Tahun UNIBA Surakarta Menuju SmartCampus di Era Disrupsi

Dies natalis UNIBA Surakarta
UNIBA Surakarta menggelar pesantren kilat dalam rangka Dies Natalis ke-42 

WARTAJOGLO, Solo - Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta telah menapaki perjalanan panjang sejak 26 Juli 1983. 

Ini adalah sebuah langkah besar yang diambil untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, di mana UNIBA Surakarta lahir dengan semangat “Minadzulumati Ilan Nur”— dari kegelapan menuju cahaya.

Namun, perjalanan ini bukanlah jalan yang lurus tanpa hambatan. Dalam 42 tahun eksistensinya, UNIBA Surakarta telah mengalami perubahan, tantangan, dan adaptasi tanpa henti. 

Mulai dari pergolakan internal hingga tantangan eksternal, dari era analog hingga digital, semuanya membentuk kampus ini menjadi seperti sekarang.

Nama "Universitas Islam Batik Surakarta" sendiri bukan hanya sekadar identitas, tetapi juga cerminan dari metamorfosis panjang yang penuh perjuangan. 

Kini, di usianya yang ke-42, UNIBA Surakarta tidak hanya bertahan, tetapi juga siap menjadi pelopor di era revolusi teknologi.

Dunia pendidikan telah berubah. Jika dulu kampus hanya sekadar tempat belajar di ruang kelas, kini teknologi telah mendobrak batasan tersebut. UNIBA Surakarta menyadari hal ini dan tidak tinggal diam.

SmartCampus menjadi visi baru yang ingin diwujudkan. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), UNIBA Surakarta bertekad untuk menjadi lebih modern, adaptif, dan siap menghadapi disrupsi digital.

Langkah konkret pun diambil. Pada 24 Januari 2025, UNIBA Surakarta pun menjalin kerja sama dengan PT. Solu Filantropi Teknologi Jakarta yang berfokus pada pengembangan AI dan IoT. 

Ini bukan sekadar seremoni, tetapi komitmen nyata bahwa kampus ini ingin melangkah lebih jauh dalam dunia pendidikan berbasis teknologi.

Momentum perubahan ini semakin diperkuat dengan digelarnya Pesantren Kilat UNIBA RenaSains bertema "IoT & AI Learning for Beginner" dalam rangkaian Milad ke-42 UNIBA Surakarta.

Berbeda dari pesantren kilat konvensional yang berfokus pada kajian keislaman, program ini menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai Islam. 

Para peserta diajak untuk memahami konsep dasar IoT & AI, cara kerja perangkat pintar, hingga praktik langsung menggunakan Arduino—salah satu alat utama dalam proyek IoT.

Melalui kegiatan ini, UNIBA Surakarta menunjukkan bahwa Islam dan teknologi tidak bertentangan, tetapi justru dapat berjalan beriringan untuk membangun peradaban yang lebih maju.

Yang menarik, meski kini berfokus pada teknologi, UNIBA Surakarta tidak melupakan akar sejarahnya. 

Kampus ini didirikan oleh para wirausaha batik, yang mewariskan nilai-nilai ketangguhan, kreativitas, dan semangat pantang menyerah.

Kini, semangat entrepreneurship itu diwujudkan dalam bentuk yang berbeda—bukan hanya dalam industri batik, tetapi juga dalam inovasi teknologi. 

Transformasi menuju SmartCampus bukanlah akhir perjalanan, justru, ini adalah pintu gerbang menuju masa depan yang lebih besar. 

UNIBA Surakarta tidak hanya ingin menjadi pengikut tren digitalisasi, tetapi juga pelopor dalam menghubungkan pendidikan, Islam, dan teknologi.

Dari perjalanan panjangnya, UNIBA Surakarta telah membuktikan bahwa perubahan adalah keniscayaan, dan bertahan bukanlah pilihan, tetapi keharusan.

Era digital membuka berbagai kemungkinan baru. Jika dulu UNIBA Surakarta lahir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kini kampus ini memiliki peluang untuk menjadi bagian dari revolusi pendidikan berbasis teknologi. //Bang

Type above and press Enter to search.