![]() |
Aska (kanan) menunjukkan poster buah karyanya |
WARTAJOGLO, Solo – Semangat dan kreativitas tak mengenal usia. Hal inilah yang dibuktikan oleh Baskarabumi Haidar Alif Jadaa, siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 ini sukses mengharumkan nama sekolah dan Indonesia lewat karya seninya.
Ya, poster karya Baskarabumi dipamerkan dalam ajang International Poster Exhibition "Fabric of Family: Stories of Disconnection & Connection" di Irak.
Pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025, nama Baskarabumi—yang akrab disapa Aska—diumumkan dan diundang maju ke depan.
Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilannya lolos kurasi dan berpameran di tingkat dunia. Sebuah momen yang menggetarkan dan membanggakan.
Karya poster Aska yang berjudul "Family in Harmony of Heart" dipilih dan dipamerkan di Iraqi Artists Association Gallery, Al Diwaniyah, Irak, mulai 18 April 2025.
Dalam karya yang dibuat menggunakan media digital tablet, Aska menggambarkan sebuah keluarga harmonis—ayah, ibu, dan anak—dengan visual warna-warni mencolok.
Di dalamnya terdapat elemen ikon hati, tulisan, dan deretan rumah mungil, simbol kehangatan dan kebersamaan.
Karya Aska dipamerkan bersama 225 seniman dan desainer dari 35 negara seperti Meksiko, Polandia, Taiwan, Turki, Spanyol, Mesir, dan tentu saja Irak sebagai tuan rumah.
Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh The Iraqi Artists Syndicate, yang menampilkan poster-poster bertema keluarga dari seluruh dunia.
Meski baru berusia 12 tahun, Aska menunjukkan dedikasi yang luar biasa.
Ia menyebut, ide dan pengerjaan karya tersebut diselesaikan dalam waktu dua minggu, setelah ia menemukan informasi pameran di internet.
“Bisa lolos kurasi dan karyaku dipajang di luar negeri adalah pengalaman yang sangat berharga. Ini membuatku semakin semangat untuk terus berkarya,” ungkap Aska dalam rilis yang diterima pihak sekolah.
Kebanggaan juga datang dari berbagai pihak. Ani Rahmawati, wali kelas 5C, menyebut bahwa capaian ini semoga bisa memotivasi teman-teman sekelas dan siswa lainnya, agar terus berusaha mengejar prestasi sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Sementara itu, sang ibu, Evy Widyaningsih, tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
“Dari sekadar hobi corat-coret, Aska bisa lolos pameran di tingkat dunia. Kami sangat bangga,” ujarnya.
Kisah Aska membuktikan bahwa dunia anak-anak penuh potensi besar yang layak diberi ruang dan dukungan.
Dari Hobi Corat-Coret ke Panggung Dunia, Karya Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Dipamerkan di Irak https://t.co/kFOs1eMTZG
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) May 2, 2025
Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk berani bermimpi dan berkarya.
Dan lebih dari itu, menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademis, tapi juga soal bagaimana memberi ruang bagi bakat untuk tumbuh dan mekar. //Bang