![]() |
Koordinator diaspora Jawa di Belanda Juliet Wirjoredjo mendapatkan cinderamata berupa kain batik dalam Kongret Diaspora Jawa Internasional ke-6 di Hotel dana Solo |
WARTAJOGLO, Solo - Dalam semangat Memayu Hayuning Bawana, Kongres Diaspora Jawa Internasional ke-6 resmi digelar hari ini di Hotel Dana Solo, pada Senin 9 Juni 2025.
Para peserta datang dari negeri-negeri jauh seperti Belanda hingga Suriname.
“Kami sudah sepuluh tahun mendampingi komunitas diaspora ini. Mereka tersebar dari Kaledonia Baru, Suriname, hingga Belanda. Tiap dua tahun sekali mereka berkumpul di tanah leluhur, dan tahun ini adalah pertemuan yang keenam,” ujar KPH Wironegoro, pembina Diaspora Jawa dan menantu Sri Sultan Hamengku Bawono X.
Kongres ini bukan hanya sekadar reuni budaya, tetapi menjelma menjadi forum strategis yang menghubungkan individu dan organisasi diaspora Jawa secara global.
Fokus utamanya adalah membangun jaringan komunikasi yang kokoh untuk memperkuat pertukaran gagasan, informasi, dan kolaborasi lintas negara.
“Ke depan, kita ingin memetakan potensi diaspora secara menyeluruh—keahlian, jaringan profesional, bahkan sumber daya keuangan, untuk mendukung pembangunan masyarakat Jawa dan diaspora sendiri,” lanjut Wironegoro.
Kongres ini bukan hanya urusan nostalgia budaya, tapi juga ekonomi. Diaspora Jawa diyakini dapat menjadi jembatan emas untuk peningkatan investasi dan kolaborasi bisnis dengan pelaku usaha di tanah Jawa. Identifikasi peluang, pertemuan investor, hingga pembentukan kemitraan strategis menjadi bagian dari agenda besar ini.
"Hal ini penting, karena dari pemerintah baik kota hingga pusat, belum memiliki lembaga resmi yang menaungi para diaspora jawa ini," tandas Wironegoro.
Salah satu agenda utama yang disambut antusias adalah program pelestarian budaya Jawa di tingkat global.
“Kami ingin mengenalkan budaya Jawa lewat bahasa, seni, hingga festival budaya di negara-negara tempat kami tinggal,” ungkap Juliet Moeljoredjo, koordinator diaspora Jawa di Belanda, dalam bahasa Jawa ngoko yang cukup fasih.
Rangkaian kongres ini juga melibatkan kunjungan ke sejumlah lokasi budaya dan pendidikan di Solo dan Yogyakarta.
Di Solo, para diaspora akan menyambangi Keraton Surakarta Hadiningrat dan mengikuti diskusi pelestarian budaya kesehatan Jawa, terutama soal jamu.
Mereka juga dijadwalkan ke Kampus Javanologi UNS dan UPF Yankestrad di Tawangmangu, serta melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.
Kembali ke Tanah Leluhur, Ratusan Diaspora Jawa dari Seluruh Dunia Hadiri "Kongres Diaspora Jawa Internasional" ke-6 di Solo https://t.co/2N79Rz53gZ
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) June 10, 2025
Di Yogyakarta, mereka akan menikmati keindahan Wulenpari di Gunungkidul dan mendapat kehormatan dijamu langsung oleh Sri Sultan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Sebagai orang yang memiliki darah Jawa, tentunya kami ingin selalu tersambung dengan tanah kelahiran leluhur kami di Jawa. karena itulah kami rutin bertemu dan menggelar acara ini," pungkas Juliet. //Bang