TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Anak Muda Melek Teknologi, Garda Depan Pembaruan Data Kemiskinan

Wagub Jateng Taj Yasin (tengah) berbincang dnegan salah seorang mahasiswa Undip yang mengikuti KKN

WARTAJOGLO, Semarang – Di era digital, peran anak muda yang melek teknologi menjadi semakin vital. 

Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), saat menerima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) di Muladi Dome, Semarang, Kamis 28 Agustus 2025.

Menurutnya, pemerintah provinsi masih membutuhkan dukungan generasi muda untuk membantu menginput, memverifikasi, dan mengolah data masyarakat, khususnya terkait program graduasi atau pengentasan kemiskinan.

“Kami masih butuh anak-anak muda yang melek dengan teknologi. Salah satunya untuk data. Kalau sektor kemiskinan ada DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) yang dahulu namanya DTKS. Kelebihan DTSEN ini, setiap bulannya bisa dirubah sesuai kondisi lapangan,” kata Gus Yasin.

Ia mencontohkan, mahasiswa bisa berperan memastikan kesesuaian data penerima manfaat sosial dengan kondisi nyata masyarakat. 

Jika ada warga yang sudah “wisuda” dari status miskin, maka datanya harus segera diperbarui agar program sosial benar-benar tepat sasaran.

“Kalau memang sudah naik kelas, mereka harus keluar (dari daftar penerima). Yang belum masuk, harus dimasukkan. Nah, ini butuh orang-orang melek teknologi, dan itu banyak dari kampus,” imbuhnya.

Keberadaan mahasiswa di desa maupun kelurahan disebut sangat strategis, terutama untuk membantu pemerintah desa dalam verifikasi data secara cepat dan akurat.

Dalam kesempatan itu, Gus Yasin juga mengapresiasi sekitar 4.000 mahasiswa KKN Tematik Undip yang baru saja menyelesaikan pengabdian di berbagai daerah Jawa Tengah. 

Selain membantu masyarakat, mereka membawa “oleh-oleh” berupa masalah yang ditemukan di lapangan sekaligus memamerkan karya atau produk khas dari lokasi KKN.

“Karya-karya ini bisa menjadi bahan kajian, bahkan peta jalan (roadmap) bagi Pemprov Jateng untuk memperbaiki program kerja. Sinergi dengan kampus seperti ini menambah masukan berharga,” ujarnya.

Rektor Undip, Suharnomo, menambahkan bahwa KKN Tematik disusun berdasarkan kebutuhan nyata di daerah, dikombinasikan dengan keahlian lintas disiplin ilmu.

“Tema KKN Tematik selalu kami sesuaikan dengan kebutuhan lokal. Ada yang fokus pada stunting, perencanaan kota, pendidikan, hingga isu sampah. Jadi kombinasi antara dosen, guru besar, dan mahasiswa. Mudah-mudahan lintas ilmu ini bisa lebih baik implementasinya,” jelasnya.

Melalui KKN Tematik, mahasiswa bukan hanya belajar mengaplikasikan ilmu di masyarakat, tetapi juga membuktikan bahwa anak muda yang melek teknologi dapat menjadi motor perubahan sosial. //Sik

Type above and press Enter to search.