TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Hadiri Shalawatan Majelis Hadrah Az Zahir, Gus Yasin Hadiahkan Peci ke Zahir Mania Asal Klaten

Gus Yasin menghadiahkan peci miliknya kepada seorang Zahir Mania di acara Shalawatan Majelis Hadrah Az Zahir dalam rangka Peringatan Tasyakuran HUT ke-80 RI sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

WARTAJOGLO, Semarang – Ada satu kebiasaan yang terus melekat pada diri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. 

Setiap kali menghadiri acara keagamaan, ia kerap menghadiahkan peci yang dikenakannya kepada santri maupun masyarakat. 

Bagi sebagian orang mungkin sederhana, namun di balik peci itu tersimpan makna doa dan keberkahan.

Tradisi itu kembali terlihat dalam Peringatan Tasyakuran HUT ke-80 RI sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Rabu 27 Agustus 2025. Kali ini, peci Gus Yasin jatuh ke tangan Mudasir, seorang Zahir Mania asal Klaten.

Dengan wajah berseri, Mudasir memperlihatkan peci pemberian Gus Yasin kepada rekan-rekannya.

“Harapannya bisa membawa berkah untuk saya dan keluarga,” ujarnya sembari memeluk erat peci tersebut.

Kebiasaan memberi peci ini bukanlah hal baru. Sebagai putra dari ulama kharismatik KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen), Gus Yasin tumbuh dalam tradisi pesantren yang sarat dengan simbol-simbol keberkahan. 

Dalam dunia santri, peci bukan hanya penutup kepala, melainkan identitas, sekaligus pengingat akan doa dari guru yang memberikannya.

Mbah Moen sendiri dikenal sering memberikan benda-benda sederhana, termasuk peci atau sorban, kepada santri maupun tamu yang hadir. 

Tradisi itu kini dilanjutkan oleh Gus Yasin, menjadikannya jembatan spiritual antara pemimpin dan masyarakat.

Dalam acara di Plumbon, Gus Yasin memilih berbaur dengan jamaah ketimbang menyampaikan sambutan panjang. 

Ia mengajak ribuan pecinta shalawat dari Klaten, Kendal, Boyolali, hingga Semarang untuk berinteraksi.

“Katanya sudah nunggu lama kok malah pada diam, mana suaranya, apa kanyepen (kedinginan-red),” ujarnya disambut tawa jamaah.

Ia lalu mengajak jamaah request hadrah kepada Majelis Hadrah Az Zahir dari Pekalongan, yang dipimpin Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf.

Sebelum lantunan shalawat dimulai, Habib Ali memanjatkan doa khusus untuk bangsa Indonesia.

“Semoga dengan mencintai shalawat, negeri ini dijauhkan dari balak, permusuhan, dan perpecahan. Semoga yang hadir semakin beriman, mencintai Rasulullah, serta diberi keberkahan rezeki, keluarga, dan kesehatan,” ucapnya.

Acara bertema “Berkah Kanjeng Nabi untuk Kemakmuran Indonesia” ini juga dihadiri para habaib, di antaranya Habib Abdurrahman Fahmi Assegaf, Habib Anis Assegaf, serta Forkopimda Kabupaten Semarang.

Bagi sebagian orang, hadiah peci mungkin tampak biasa. Namun bagi santri dan jamaah yang menerima, peci dari seorang kiai atau putra ulama seperti Gus Yasin adalah simbol doa yang menyertai. //Sik

Type above and press Enter to search.