TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Perkuat Ekonomi Digital Solo, BI Launching Merchant QRIS di Alun-alun Kidul

Penyerahan soundbox QRIS secara simbolis kepada para pelaku UMKM dalam launching merchant QRIS di kawasan Alun-alun Kidul, Keraton Surakarta Hadiningrat

WARTAJOGLO, Solo – Transformasi digital di Kota Solo mendapat dorongan baru dengan diluncurkannya di kawasan Alun-alun Kidul, Keraton Surakarta Hadiningrat, pada Senin 11 Agustus 2025. 

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dan Netzme selaku Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP).

Acara ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 yang berlangsung 11–17 Agustus 2025.

Deputi Kepala Perwakilan BI Solo, Pramudya Wicaksana, menegaskan bahwa keberhasilan transformasi pembayaran digital tidak bisa dilakukan sendirian. 

“Dibutuhkan sinergi lintas sektor, baik pemerintah, pelaku usaha, komunitas budaya, maupun PJP, untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif,” ujarnya saat memberi sambutan di kawasan Sitihinggil.

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengambil peran strategis dalam mengajak para pelaku UMKM di sekitar Alun-Alun Kidul beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Pemanfaatan QRIS sebagai sarana transaksi diharapkan memudahkan wisatawan berbelanja sekaligus menjaga daya tarik kawasan wisata berbasis budaya ini.

"Pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini, sebagai bagian dari implementasi perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Kota Solo, khususnya bagi para pelaku UMKM. Semoga kolaborasi ini bisa terus terjalin, sehingga para pelaku UMKM bisa memiliki daya saing di era digitalisasi. Dan kawasan Alun-alun Kidul bisa menjadi pusat ekonomi kreatif," jelas GRAy. Dewi Ratih Widyasari, selaku perwakilan dari keraton.

Sebagai pihak penyedia, Netzme pun mendukung penuh melalui fasilitasi pembuatan merchant QRIS dan penyediaan perangkat soundbox bagi 104 pelaku UMKM, sehingga transaksi non-tunai dapat berjalan lancar dan praktis.

Dalam acara itu pun dilakukan penyerahan soundbox QRIS secara simbolis kepada 5 pelaku UMKM terpilih.

Dari sisi pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta terus mempromosikan Keraton Surakarta sebagai destinasi unggulan yang memadukan kekayaan sejarah, budaya, dan ekonomi kreatif. 

Hal ini diharapkan menjadi magnet yang meningkatkan kunjungan wisata dan perputaran ekonomi lokal.

Data semester I 2025 mencatat tren positif pemanfaatan QRIS di Solo Raya. 

Tercatat 51,91 juta transaksi atau naik 129,45% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kota Surakarta menjadi kontributor terbesar, menyumbang 50,33% dari total transaksi.

Dari sisi nilai, total transaksi Solo Raya mencapai Rp5,43 triliun, dengan Surakarta berkontribusi sekitar Rp2,73 triliun (50,27%). 

Jumlah merchant juga meningkat pesat, mencapai 68.758 merchant atau tumbuh 41,45% secara tahunan. Surakarta menyumbang 16.559 merchant baru, setara 24,08% dari total Solo Raya.

QRIS sendiri memberikan berbagai keuntungan bagi pedagang karena transaksi cepat tanpa repot uang kembalian, mengurangi risiko uang palsu, pencatatan keuangan transparan untuk akses pembiayaan dan mendorong kebiasaan menabung.

Meski begitu, BI tetap mengimbau masyarakat menjaga keamanan data pribadi untuk menghindari kejahatan digital. QRIS juga tidak menggantikan pembayaran tunai, melainkan menjadi pelengkap.

BI pun berharap kolaborasi ini memperkuat daya saing UMKM, memacu pertumbuhan ekonomi daerah, dan menjadikan Solo sebagai kota unggulan dalam pemanfaatan teknologi pembayaran digital di era modern.

"Semoga ke depan koordinasi dan sinergi terus berlanjut, mari kita bersama-sama terus berkomitmen untuk menggelorakan digitalisasi, dnegan melakukan pembayaran menggunakan QRIS di wilayah Solo raya," pungkas Pramudya. //Sik

Type above and press Enter to search.