![]() |
Kapolsek Baturetno AKP Sarono (kiri) menghadiri tasyakuran peresmian SPPG Sendangrejo |
WARTAJOGLO, Wonogiri – Upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak di Kabupaten Wonogiri mendapat dorongan baru.
Polsek Baturetno bersama Forkopincam Baturetno dan Yayasan Kasyiful Ulum Alfatah meresmikan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sendangrejo, Selasa 26 Agustus 2025.
Acara tasyakuran ini menjadi titik awal implementasi program strategis pemerintah pusat di wilayah Baturetno.
Kapolsek Baturetno, AKP Surono, menegaskan dukungan penuh jajarannya terhadap kelancaran program tersebut.
“Kami dari Polsek Baturetno siap mengawal dan memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan aman, lancar, dan tepat sasaran. Ini adalah wujud komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Senada, Plt. Camat Baturetno, Andika Krisnayana, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor demi keberlanjutan program.
“Keberadaan dapur sehat ini adalah aset bersama yang harus kita jaga. Program ini bukan instan, melainkan butuh konsistensi dan komitmen jangka panjang,” jelasnya. Ia berharap anak-anak Baturetno ke depan memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan bergizi.
Acara tasyakuran dihadiri sekitar 50 orang dengan rangkaian kegiatan mulai dari doa bersama, sambutan perwakilan yayasan, hingga tradisi pecah kendil.
Sebagai simbol dimulainya distribusi, dilakukan pelepasan mobil pengangkut makanan menuju sekolah-sekolah penerima manfaat.
Saat ini, program MBG di Baturetno sudah menjangkau 2.581 siswa dari 22 sekolah. Pihak yayasan menargetkan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 3.701 siswa pada September 2025.
Tasyakuran Peresmian SPPG Sendangrejo, Wujud Upaya Pencegahan Stunting di Baturetno https://t.co/2eO5wgBYVZ
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) August 26, 2025
Selama acara berlangsung, situasi tetap aman dan kondusif berkat pengamanan ketat dari personel Polsek serta dukungan Koramil Baturetno.
Program dapur makan bergizi ini diharapkan bukan hanya sekadar penyedia makanan sehat, tetapi juga menjadi gerakan sosial yang mengubah pola konsumsi anak sekaligus menekan angka stunting di wilayah Baturetno. //Her