TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Usung Tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia”, Anugerah LSF 2025 Wujud Apresiasi Karya Film dan Penyiaran Berkualitas

 Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) siap menggelar Anugerah LSF 2025 pada 7 September 2025 mendatang

WARTAJOGLO, Jakarta – Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) siap menggelar Anugerah LSF 2025 pada 7 September 2025 mendatang. 

Mengusung tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia”, ajang ini menjadi wujud komitmen LSF dalam memandu ekosistem perfilman nasional yang beragam agar berjalan selaras, adil, dan mendukung tontonan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat.

Tema ini selaras dengan program prioritas Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) yang telah dijalankan sejak 2021. 

Ketua Panitia Anugerah LSF 2025, Gustav Aulia, menjelaskan bahwa penamaan 18 kategori penghargaan tahun ini difokuskan pada program GNBSM.

Yang mencakup mulai dari Film Bioskop Semua Umur Sensor Mandiri Terbaik hingga Poster Film Sensor Mandiri Terbaik, serta empat kategori khusus televisi, seperti Televisi Sensor Mandiri Terbaik dan Televisi Peduli Pendidikan.

“Karena 90 persen materi yang disensorkan berasal dari lembaga penyiaran,” ungkap Gustav.

Ketua LSF, Naswardi, menyebut tahun 2024 sebagai periode terbaik perfilman Indonesia, karena untuk pertama kalinya jumlah produksi film nasional melampaui film impor.

“LSF perlu memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas pencapaian ini, melalui Anugerah LSF 2025,” ujarnya.

Penilaian dilakukan terhadap 58.415 film dan iklan film yang masuk sejak Agustus 2023 hingga Desember 2024. 

Proses kurasi melibatkan 17 anggota LSF dan 20 tenaga sensor dari berbagai latar belakang, dibagi dalam enam kelompok penjurian.

Ketua Dewan Juri, Hadi Artomo, menjelaskan bahwa penilaian mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif sesuai amanat Permendikbud No. 14 Tahun 2009. 

Selain jumlah produksi, kelayakan isi, klasifikasi usia, nilai edukasi, kualitas artistik, serta kontribusi terhadap budaya bangsa menjadi faktor utama.

“Saat ini sudah ada 10 besar nomine yang terpilih. Nantinya akan dikerucutkan menjadi tiga besar hingga ditentukan pemenangnya,” jelas Hadi.

Berbeda dari edisi sebelumnya, trofi Anugerah LSF 2025 meninggalkan bentuk replika gulungan pita seluloid dan kini mengusung desain baru berupa api atau suar yang dihiasi ornamen ukiran dan motif batik Nusantara—melambangkan semangat budaya dan panduan bagi ragam layar Indonesia.

Malam Anugerah LSF 2025 akan digelar di hadapan 420 undangan, mulai dari pelaku seni, pejabat negara, insan perfilman, lembaga penyiaran, hingga mitra ekosistem perfilman nasional. 

Acara akan disiarkan langsung oleh Indosiar mulai pukul 19.00 WIB.

Sebagai lembaga negara yang bersifat tetap dan independen, LSF menjalankan mandat UU No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman untuk menilai kelayakan film dan iklan film sebelum diedarkan. 

Melalui ajang ini, LSF tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga memperkuat literasi penyensoran agar karya yang diproduksi, diedarkan, dan dipertontonkan sesuai aturan. 

Hal ini demi melindungi masyarakat dari dampak negatif tontonan yang tidak layak. //Bang

Type above and press Enter to search.