![]() |
Wagub Jateng memberi ucapan selamat kepada para pendonor darah yang sudah melakukan donor 50 dan 75 kali |
WARTAJOGLO, Salatiga – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan penanggulangan bencana yang inklusif dan berkeadilan.
Salah satu upaya nyata dilakukan melalui pelatihan tanggap bencana bagi penyandang disabilitas (difabel), agar mereka memiliki pengetahuan dan kesiapsiagaan yang memadai ketika menghadapi situasi darurat.
Program ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, yang menyampaikan langsung komitmen tersebut saat menghadiri Penyerahan Penghargaan dan Temu Donor Darah Sukarela ke-50 dan ke-75 kali.
Acara itu sendiri digelar PMI se-Jawa Tengah, di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Kamis, 7 Agustus 2025.
"Kawan-kawan difabel benar-benar ikut andil, bukan hanya mendonorkan darah. Mereka juga dilatih oleh PMI dan BPBD dalam pelatihan kebencanaan di Jawa Tengah," ujar Gus Yasin.
Pelatihan ini diselenggarakan secara bertahap oleh PMI dan BPBD Jawa Tengah, dan saat ini telah menjangkau 27 dari 35 kabupaten/kota. Delapan daerah sisanya ditargetkan akan tersentuh pada tahun ini.
"Kebencanaan ini tidak memandang difabel atau tidak. Mereka juga harus benar-benar tanggap," tegas Gus Yasin.
Langkah ini sekaligus menjadi upaya untuk meruntuhkan stigma bahwa difabel adalah kelompok rentan pasif, dan justru mengangkat peran mereka sebagai bagian dari solusi dalam situasi bencana.
Sekretaris Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana (LIDi PB) Kabupaten Semarang, Ratna W, mengapresiasi inisiatif ini.
Menurutnya, selama ini layanan kebencanaan masih mengacu pada standar umum yang belum tentu cocok dengan kondisi dan kebutuhan tiap individu difabel.
"Keterlibatan para penyandang difabel dalam pelatihan kebencanaan ini sangat penting, agar bisa memberi warna pada praktik inklusinya," jelasnya.
Inklusi, lanjutnya, bukan hanya soal akses fisik, tapi juga pemahaman mendalam terhadap keragaman disabilitas—baik dari sisi komunikasi, mobilitas, maupun psikososial.
Kegiatan ini juga menjadi momen penghargaan bagi 2.140 pendonor darah sukarela, yang terdiri dari 1.614 pendonor sebanyak 50 kali, dan 526 pendonor sebanyak 75 kali. Mereka adalah simbol solidaritas kemanusiaan yang nyata.
Wujudkan Kesiapsiagaan Inklusif, Wagub Jateng Dorong Pelatihan Tanggap Bencana untuk Difabel https://t.co/MlhQBisznr
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) August 7, 2025
Sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap kelompok rentan, Baznas Provinsi Jawa Tengah juga turut menyalurkan bantuan, berupa 10 unit kursi roda, 10 pasang kruk/alat bantu jalan, 10 paket Al-Qur’an braille untuk Yayasan Komunitas Sahabat Mata, serta dana pembangunan Rumah Sahabat untuk semua ragam disabilitas sebesar Rp20 juta.
Sementara dari PMI se-Jawa Tengah, disalurkan pula bantuan dana kebencanaan sebesar Rp190.500.000 untuk wilayah Sirampok, Kabupaten Brebes. //Sik