TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Stabilkan Harga Cabai, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kolaborasi Semua Pihak

Gubernur jateng Ahmad Luthfi memanen cabai bersama warga Desa Banyusidi, Magelang

WARTAJOGLO, Magelang - Pagi yang cerah di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada Senin 22 September 2025, bukan hanya diramaikan dengan aktivitas panen cabai. 

Lebih dari itu, desa ini menjadi saksi bagaimana kolaborasi antara pemerintah, petani, koperasi, dan dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) membuka jalan baru bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi hadir langsung di kebun cabai bersama petani. Dalam kesempatan itu, ia juga menyerahkan bantuan CSR kepada koperasi tani sebagai bukti nyata dukungan dunia usaha untuk memperkuat ekosistem pertanian.

“Kami ingin harga cabai harus tetap ‘pedas’, begitu panen melimpah jangan sampai harganya justru tidak sepedas rasanya. Syukurlah, inflasi Jawa Tengah masih terkendali dan menjadi salah satu yang terbaik secara nasional. Ini berkat kerja sama seluruh pihak, termasuk peran besar petani,” ujar Ahmad Luthfi.

Bantuan CSR senilai Rp100 juta dari PT BPR BKK Jateng (Perseroda), ditambah skema kredit murah berbunga 7,2% per tahun, menjadi instrumen penting. 

Dana tersebut tidak digunakan untuk konsumsi, melainkan langsung diarahkan untuk kebutuhan produksi mulai dari bibit, pupuk, hingga teknologi pengairan.

Skema ini menciptakan ekosistem pertanian yang lebih sehat, transparan, dan berkelanjutan. Petani terbebas dari jeratan pinjaman dengan bunga tinggi, sementara koperasi memiliki peran lebih kuat sebagai penopang produksi dan pemasaran.

Koperasi Pancarga Tani Gemilang yang menaungi 2.000 petani dengan luas lahan 600 hektare, kini mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai setiap enam bulan. 

Keberadaan koperasi ini, yang turut diperkuat oleh dana CSR, menjadikannya motor penggerak yang memastikan pasokan cabai tetap stabil sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Tak hanya itu, Kelompok Tani Kembang Sari menjadi contoh sukses program Ngopeni Tandur Nglakoni Makmur. 

Tanaman cabai rawit yang ditanam sejak Agustus 2024, sudah berumur 275 hari dan dipanen 55 kali dengan frekuensi setiap lima hari sekali. Hasil luar biasa ini tak lepas dari dukungan pembiayaan yang tepat sasaran.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Agung Sunusi, menyebut Kecamatan Pakis sebagai sentra utama cabai nasional. 

“Dengan pola tanam yang diatur Champion Cabe Indonesia dan dukungan lintas sektor termasuk CSR, Magelang mampu menyuplai wilayah defisit cabai,” jelasnya. //Sik

Type above and press Enter to search.