TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Gabungkan Campursari dengan J-Pop, Wibu Ambyar Mengubah Patah Hati Jadi Selebrasi

Para personil Wibu Ambyar

WARTAJOGLO, Solo – Di tengah derasnya arus musik mainstream, Kota Solo kembali melahirkan fenomena yang unik dan segar.

Adalah Wibu Ambyar, sebuah proyek musik lintas budaya yang memadukan dua dunia besar, Wibu (penggemar budaya Jepang) dan Sobat Ambyar (pecinta lagu-lagu patah hati ala Didi Kempot).

Seperti namanya, Wibu Ambyar adalah hasil persilangan musikal yang tak biasa. Mereka tidak hanya membawakan lagu-lagu galau, tetapi meraciknya dalam format medley kreatif, menyisipkan elemen lagu Jepang, hingga jingle dolanan Jawa. 

Hasilnya? Sebuah pertunjukan campursari–J-Pop yang nyeleneh, menghibur, dan sarat nostalgia.

Di balik kemasan lucu dan “absurd”nya, Wibu Ambyar membawa pesan yang lebih dalam.

Inisiatornya, Adam Iskandarsyah, menjelaskan bahwa proyek ini lahir dari keresahan terhadap stigma negatif yang kerap dilekatkan pada komunitas wibu.

“Salah satu tudingan yang sering wibu dapatkan adalah tidak nasionalis,” ungkap Adam, Sabtu 4 Oktober 2025.

Lewat Wibu Ambyar, ia ingin menunjukkan bahwa mencintai budaya Jepang tidak berarti melupakan budaya lokal. 

Justru sebaliknya, proyek ini menjadi ruang untuk merayakan keduanya dalam harmoni yang menyenangkan.

“Lirik dan notasi musik campursari itu mudah dipahami. Tema patah hati selalu relate dengan banyak orang. Jadi, kenapa tidak kita padukan saja?” tambah Adam, alumnus Fakultas Seni Pertunjukan ISI Solo.

Tidak berhenti pada aransemen lagu, Wibu Ambyar juga dikenal karena penampilan panggungnya yang total dan kocak.

Para musisi yang berbatik dan berblangkon menyanyikan lagu Cidro, lalu tiba-tiba melompat ke melodi anime seperti Gurenge atau Blue Bird, diselingi humor receh khas bapak-bapak.

Puncak aksi mereka bahkan semakin out of the box, dengan bagi-bagi mie instan, plester luka, hingga koyo. 

Sebuah simbol bahwa hiburan memang tidak bisa menyembuhkan sakit hati, tapi setidaknya bisa mengobati lelah hidup.

Wibu Ambyar pertama kali mengguncang publik Solo saat tampil di Solo Japan Matsuri 1, pada Agustus 2022, dan langsung mendapat sambutan positif dari kedua komunitas. 

Setelah vakum tiga tahun, mereka kembali hadir dengan formasi baru yakni Mas Annas (vokal), Mas Adam (gitar), Mas Irfan (gitar), Mas Ryu (bass) dan Mas D (drum).

Meski begitu, Adam menegaskan bahwa formasi personil akan selalu fleksibel. 

“Ini proyek iseng nostalgia saja, jadi bisa berubah sesuai event. Yang penting, semangatnya tetap sama: patah hati boleh, tapi harus gembira,” katanya

Setelah lama dinantikan, Wibu Ambyar dijadwalkan tampil kembali dalam Event Marketplace 13 di Convention Hall Tirtonadi, Solo, pada Minggu, 5 Oktober 2025.

Kehadiran mereka di panggung ini menjadi ajang reuni bagi para Sobat Ambyar dan Wibu untuk merayakan patah hati secara massal dengan cara yang lucu, absurd, sekaligus membanggakan.

Sebagai proyek musik yang awalnya hanya iseng, Wibu Ambyar kini menjelma menjadi simbol kreativitas anak muda Solo. 

Kolaborasi dua dunia yang kontras ini membuktikan bahwa musik adalah ruang tanpa batas, tempat di mana nasionalisme dan fandom bisa berjalan beriringan.

Tak menutup kemungkinan, Adam dan kawan-kawan akan merilis single orisinal di masa depan. 

Satu hal yang pasti bahwa Wibu Ambyar telah membuka bab baru dalam peta musik lokal Indonesia, di mana patah hati bisa jadi lucu, dan nasionalisme tetap keren, meski sambil nyanyi lagu anime. //Sik

Type above and press Enter to search.