TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Hadiri Wisuda Politeknik Indonusa, Kepala LLDIKTI Jawa Tengah Beri Pesan Tajam untuk Para Wisudawan, Kenapa..?

Seorang wisudawan penyandang disabilitas menjalani prosesi wisuda yang digelar Politeknik Indonusa Surakarta

WARTAJOGLO, Solo – Politeknik Indonusa Surakarta menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Wisuda XX Ahli Madya dan Sarjana Terapan Tahun Akademik 2024/2025 di Grand Mercure Hotel, Solo Baru, Rabu 15 Oktober 2025.

Sebanyak 463 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan dalam upacara yang berlangsung khidmat.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., serta jajaran pimpinan kampus, dosen, dan orang tua mahasiswa.

Direktur Politeknik Indonusa Surakarta Suci Purwandari, MM, PhD, mengungkapkan bahwa tahun ini terdapat enam wisudawan terbaik dengan predikat cumlaude, dan dua wisudawan disabilitas yang turut diwisuda.

“Setiap tahun kami menerima mahasiswa disabilitas, karena di sini tidak ada diskriminasi apa pun. Selama mereka bisa mengikuti aktivitas dengan baik, maka tidak ada kendala dalam pelaksanaan pekerjaan di masa depan. Sekali lagi kami tegaskan, Politeknik Indonusa Surakarta adalah kampus yang ramah disabilitas.” ujar Suci saat ditemui di sela-sela acara. 

Pernyataan tersebut menjadi bukti nyata komitmen Politeknik Indonusa dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan setara bagi semua kalangan.

Suci juga menyampaikan harapan agar seluruh wisudawan dapat segera memasuki dunia kerja. 

Ia menegaskan bahwa kampus telah menyiapkan berbagai program untuk memperpendek masa tunggu lulusan.

“Kami menargetkan dalam tiga hingga enam bulan setelah wisuda, para lulusan bisa mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya, baik di perusahaan maupun melalui wirausaha mandiri,” jelasnya.

Data dari LLDIKTI Wilayah VI menunjukkan bahwa tingkat serapan lulusan Politeknik Indonusa sangat tinggi, dengan masa tunggu rata-rata hanya empat bulan. 

Dari total lulusan, 68,5% bekerja di perusahaan lokal, 23,15% di perusahaan nasional, dan 8,5% telah berkiprah di kancah internasional.

Dalam sambutannya, Prof. Aisyah Endah Palupi mengapresiasi capaian tersebut. Menurutnya, angka tersebut menunjukkan kualitas dan relevansi program studi yang dimiliki Politeknik Indonusa.

“Angka ini sangat membanggakan. Ini bukti bahwa prodi-prodi di Politeknik Indonusa memiliki keunggulan tersendiri dan mampu mencetak lulusan yang siap bekerja,” ujarnya disambut tepuk tangan para wisudawan.

Namun, Prof. Aisyah juga memberikan tantangan baru bagi kampus untuk terus meningkatkan performa. 

“Akan menjadi nilai plus jika masa tunggu lulusan bisa dipangkas menjadi kurang dari dua bulan. Artinya, para wisudawan benar-benar siap berkiprah di masyarakat dengan lebih cepat,” lanjutnya.

Dalam pidatonya, Prof. Aisyah juga menekankan pentingnya implementasi ilmu di dunia nyata. 

Ia mengingatkan bahwa IPK tinggi bukan satu-satunya ukuran keberhasilan.

“Adik-adik masih punya tanggung jawab. Nilai-nilai di transkrip itu, bisa nggak diimplementasikan secara nyata di dunia kerja?” ujarnya retoris.

Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh lulusan agar tidak berhenti belajar dan terus mengasah kompetensi, terutama dalam menghadapi perubahan dunia kerja pascapandemi.

Sebagai penutup, Prof. Aisyah mengajak para wisudawan untuk memanfaatkan peluang program magang berbayar yang disediakan pemerintah, termasuk kerja sama antara Kemendiktisaintek dan Kemenag. 

Program tersebut, katanya, menjadi wadah strategis bagi lulusan untuk menambah pengalaman dan memperluas jejaring profesional. //Bang

Type above and press Enter to search.