TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

RPH Halal MAJT MAS Diresmikan, Gus Yasin Dorong Ekosistem Produk Halal Tumbuh di Jawa Tengah

Gus Yasin memantau kondisi rumah pemotongan hewan yang baru diresmikan

WARTAJOGLO, Semarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen meresmikan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Halal MAJT MAS, Jumat 17 Oktober 2025. 

Kehadiran RPH ini menjadi langkah penting dalam memperkuat ekosistem produk halal di Jawa Tengah, sekaligus memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap daging yang diolah sesuai syariat Islam.

RPH Halal MAJT MAS yang berlokasi di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) MAS dilengkapi dengan sarana modern, mulai dari ruang potong berstandar kebersihan tinggi, juru sembelih halal bersertifikat, dokter hewan, juru kelet, hingga mesin penggilingan daging. 

Semua proses pemotongan dilakukan sesuai kaidah halal, dengan pengawasan ketat dari lembaga berwenang.

Dalam sambutannya, Taj Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin, menegaskan bahwa kehadiran RPH Halal MAJT MAS bukan hanya tentang penyediaan daging halal, tetapi juga bagian dari visi besar Jawa Tengah untuk membangun ekonomi syariah.

“Harapannya, bupati dan walikota di daerah juga melakukan hal yang sama, dengan membangun RPH berbasis halal. Ini bukan hanya soal ibadah, tetapi juga pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Gus Yasin.

Upaya ini sejalan dengan 11 program prioritas Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maemoen, yang salah satunya fokus pada penguatan ekosistem ekonomi syariah melalui regulasi dan pengembangan wisata ramah muslim.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, mengungkapkan bahwa Jawa Tengah telah memiliki RPH Halal pertama di Brebes sejak Agustus 2023. 

Hingga tahun 2025, RPH tersebut telah memotong 112 ekor sapi, yang dagingnya diolah menjadi kornet dan disalurkan untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem dan penanggulangan stunting.

“RPH halal bukan hanya tentang standar syariat, tapi juga tentang distribusi keberkahan. Melalui daging olahan halal ini, kita bantu masyarakat miskin agar gizi mereka tercukupi,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Baznas juga menyalurkan bantuan modal usaha produktif sebesar Rp 210 juta kepada 70 pedagang bakso mustahik. 

Bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa keberadaan RPH Halal juga mendukung ekonomi mikro dan kesejahteraan umat.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (APMISO) turut memberikan apresiasi atas peresmian RPH Halal MAJT MAS. 

Menurutnya, langkah pemerintah provinsi ini memberikan kepastian dan rasa aman bagi para pedagang maupun konsumen.

“Terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur. Dengan adanya RPH Halal ini, pedagang bakso tidak perlu ragu lagi tentang kehalalan bahan bakunya. Konsumen pun lebih yakin, dan kepercayaan itu penting bagi usaha kami,” ungkapnya.

Peresmian RPH Halal MAJT MAS juga disertai Deklarasi Hari Halal Nasional, yang diinisiasi oleh Baznas dan MUI se-Jawa. Dalam deklarasi tersebut ditegaskan bahwa jaminan produk halal adalah kewajiban negara sekaligus hak rakyat yang harus dilindungi.

Deklarasi itu memuat komitmen untuk menguatkan sistem jaminan produk halal di Indonesia, menjadikan Indonesia pusat industri halal global, dan melaksanakan “tertib halal” dalam regulasi, produksi, distribusi, dan budaya.

Baznas dan MUI juga mengusulkan tanggal 17 Oktober ditetapkan sebagai Hari Halal Nasional.

Dengan peresmian RPH Halal MAJT MAS ini, Jawa Tengah menegaskan diri sebagai pelopor penguatan ekosistem halal di tingkat daerah — tidak hanya dalam konteks keagamaan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan ketahanan pangan.

“Halal bukan sekadar label, tapi jaminan keberkahan dan kesejahteraan umat,” pungkas Gus Yasin. //Kla6

Type above and press Enter to search.