POPULER

Malam Tahun Baru 2020, Efek Rumah Kaca Ukir Sejarah Baru

Malam Tahun Baru 2020, Efek Rumah Kaca Ukir Sejarah Baru


Tampil pertama kali di malam tahun baru, menjadi tantangan tersendiri bagi Efek Rumah Kaca

WARTAJOGLO, Solo - Malam tahun baru 2020 tentu jadi momen tak terlupakan bagi Cholil Mahmud dan kawan-kawan. Sebab untuk pertama kalinya, band Efek Rumah Kaca yang mereka gawangi, tampil di malam pergantian tahun, sejak berdiri tahun 2001. Karenanya Cholil mengaku hampir tidak percaya, saat dapat tawaran untuk manggung di malam tahun baru kemarin.

Ya, sebagai band indie dengan lagu-lagu bertema sosial politik, Efek Rumah Kaca memang hampir tidak pernah jadi pilihan para penyelenggara hiburan, untuk menampilkannya di malam tahun baru. Hal itulah yang sempat membuat Cholil agak ragu saat menerima pinangan The Sunan Hotel Solo, untuk tampil mengisi acara konser malam pergantian tahun di hotel tersebut. 

“Jujur aja awalnya kami ragu saat ditawari Sunan Hotel. Karena selama ini kami memang tidak pernah manggung di malam tahun baru. Bahkan malam tahun baru bisa jadi momen liburan bagi kami sekeluarga, setelah menjalani serangkaian tour di waktu-waktu sebelumnya. Dan di tengah keragu-raguan itu, akhirnya kami putuskan untuk menerimanya, sebagai bagian dari tantangan band kami ke depan,” ujar Cholil dalam acara press conference jelang konsernya di The Sunan Hotel Solo, Senin (30/12) siang. 

Personil Efek Rumah Kaca berfoto bersama  reporter Wartajoglo.com, usai acara preskon di The Sunan Hotel Solo

Karena itu juga, Efek Rumah Kaca berjanji menyajikan sesuatu yang berbeda, sebagai penanda momen bersejarah itu. Selain menampilkan lagu-lagu terbarunya, termasuk Tiba-tiba Batu yang akan dirilis dalam mini album tahun 2020. ERK juga membawakan beberapa lagu-lagu mereka dalam format medley. Yang memang sengaja disiapkan secara khusus untuk acara malam pergantian tahun 2020.
“Dengan durasi yang diberikan, rencananya kami akan membawakan sekitar 15 lagu, plus medley yang sengaja kita ciptakan untuk acara ini,” sambung Cholil.

Efek Rumah Kaca sendiri selama ini memang lebih dikenal sebagai band yang karya-karyanya banyak mengangkat tema kritik sosial dan politik. Bahkan salah satu lagunya yang berjudul Seperti Rahim Ibu, menjadi soundtrack sebuah acara reality show populer Mata Najwa. 

Pernah meraih penghargaan Indonesia Cutting Edge Music Award 2010, Efek Rumah Kaca seolah setia dengan idealisme mereka untuk tidak lepas dari tema-tema sosial dan politik, dalam berkarya. Karena bagi mereka, melalui tema tersebut, segala aspek kehidupan sudah tercakup di dalamnya. 

“Saat ada yang bertanya, apakah kami tidak tertarik dengan tema-tema percintaan seperti yang dibawakan band-band lain? Bagi kami bukan perkara tertarik atau tidak. Karena tentu setiap musisi punya idealism yang berbeda-beda. Kalaupun kemudian kami harus mengangkat tema lain, tentu akan kami kemas sesuai dengan roh band kami. Yang tetap tidak lepas dari nuansa kritik sosial,” lanjut Cholil sembari menyebutkan bahwa salah satu lagunya yang berjudul Cinta Melulu, merupakan kritik terhadap lagu-lagu bertema cinta yang saat itu begitu booming. 

Sementara pihak The Sunan Hotel Solo menjelaskan bahwa keputusannya untuk mengundang Efek Rumah Kaca tak lepas dari semangat hotel tersebut untuk menjaga kearifan lokal, serta memberi ruang bagi para musisi indie, untuk berekspresi di hotel tersebut. Dan untuk tahun ini, rentetan acara bertema kebudayaan sudah ditampilkan oleh The Sunan Hotel Solo. Dan Year End Concert feat Efek Rumah Kaca, merupakan acara puncak dari rangkaian agenda yang sudah dijalankan. 

“Efek Rumah Kaca kami pilih karena berdasar hasil survey yang kami lakukan. Di mana band ini menjadi salah satu grup yang banyak disukai oleh generasi milenial. Yang tentunya sesuai dengan semangat kami untuk terus menjaga kearifan lokal dengan membidik kaum milenial,” ujar Retno Wulandari, General Manager The Sunan Hotel Solo. //bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close