Didorong kepedulian kepada sesama, Bambang Saptono membagi-bagikan masker dan uang untuk tukang becak, di sepanjang ruas jalan Slamet Riyadi, Kota Solo
WARTAJOGLO, Solo - Berbagai dampak sosial dirasakan oleh masyarakat akibat mewabahnya virus corona. Terutama mereka yang tergolong kelompok masyarakat ekonomi lemah. Salah satunya tukang becak.
Di tengah kebijakan sosial distancing saat ini, tukang becak memang menjadi salah satu kelompok yang merasakan dampak besar. Akibat dari tidak adanya penumpang yang mereka dapatkan.
"Sebelum ada corona, tukang becak sudah merasakan pukulan beaar karena bersaing dengan ojol. Apalagi saat ini. Di mana hampir tidak ada lagi orang yang beraktifitas di luar. Sehingga tentu tidak ada lagi yang menggunakan jasa mereka. Malahan ada yang sampai beberapa hari tidak dapat penumpang sama sekali," ungkap aktivis sosial asal Solo, Bambang Saptono.
BACA JUGA:
Karena itulah, tergerak untuk ikut membantu sesama, Bambang melakukan aksi sosial pada Selasa (14/4) pagi. Pria ini, membagi-bagikan masker dan uang ke para tukang becak. Yang ada di sepanjang jalan Slamet Riyadi Kota Solo.
"Saat ini masker adalah benda yang sangat vital keberadaannya, untuk mencegah virus corona. Karena itu saya merasa terpanggil untuk membagikan ke para tukang becak, yang mungkin karena keadaannya, sulit untuk membeli masker. Padahal mereka tiap hari harus beraktifitas di jalan. Yang tentunya rentan terkena corona," lanjut pria yang kerap menggelar berbagai aksi sosial ini.
Tak hanya berbagi masker, dalam aksi yang dilakukan seorang diri itu, Bambang juga menyerukan agar ada pemotongan gaji pejabat tinggi. Yang kemudian dialokasikan untuk membantu masyarakat yang terdampak corona.
Sebuah poster berisi seruan potong gaji pejabat itu, dibawa Bambang sambil berjalan menyusuri jalanan. Sehingga tak ayal, apa yang dilakukannya menarik perhatian para pengguna jalan.
"Para pejabat tinggi baik di pusat maupun daerah, bisa jadi tidak akan merasakan dampak secara signifikan. Sebab secara materi, kekayaan mereka tidak akan membuat mereka mengalami krisis. Karena itulah, pemotongan gaji selama 3 bulan, juga tixak akan membuat mereka miskin. Gaji itu nanti bisa disalurkan lewat kementerian sosial atau lembaga lain. Yang bisa diarahkan untuk membantu dalam penanganan wabah corona. Intinya saat ini waktunya kita bergotong royong untuk memerangi corona,," pungkas Bambang, sembari menambahkan akan melanjutkan aksinya sampai wabah corona benar-benar sirna. //sik