Serangkaian kebijakan diterapkan pihak manajemen Favehotel Manahan dan Solo Baru. Untuk bisa tetap bertahan dan bangkit, di tengah krisis akibat pandemi corona
WARTAJOGLO, Solo - Badai krisis yang melanda akibat wabah corona, memang telah memukul semua pihak. Termasuk salah satunya dunia perhotelan. Sebab dengan adanya wabah ini, okupansi di semua hotel mengalami penurunan secara drastis.
Karena itulah, demi menekan biaya operasional yang cukup besar, berbagai upayapun dilakukan pihak manajemen hotel. Ada yang memilih untuk berhenti beroperasi, tapi ada pila yang tetap mencoba bertahan dengan serangkaian strategi.
Favehotel Solo misalnya. Yang lebih memilih tetap beroperasi, baik yang di Manahan maupun di Solo Baru, Hal ini penting karena berkaitan dengan image yang terbentuk di masyarakat. Serta kondisi psikis dari para karyawan hotel tersebut.
"Saat kita putuskan tutup, maka hal itu akan berat bagi kami untuk bangkit lagi. Karena kami harus membangun image dari bawah lagi. Selain itu, tentu akan menambah beban psikis yang berat bagi karyawan. Di tengah kondisi krisis yang sudah berat. Makanya kami putuskan tetap buka dengan beberapa kebijakan tertentu," ujar Ika Florentina, Cluster GM Favehotel Manahan dan Solo Baru beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:
'Smile for Us'. Energi Positif dari Best Western Premier Solo untuk Lawan Corona
Demi menekan biaya operasional, manajemen Favehotel menerapkan kebijakan pengurangan waktu kerja serta gaji. Yang mana dari mulai top manajemen sampai daily worker, hanya akan bekerja selama 14 hari dengan sistem rolling. Dan gaji mereka hanya dibayar 50%.
Meski berat, hal ini dipandang jadi pilihan terbaik. Untuk tetap bisa bertahan hidup, di tengah kondisi saat ini. Karenanya pihak hotel juga berusaha untuk membantu meringankan beban para karyawannya. Salah satunya dengan memberi bingkisan sembako, serta pinjaman lunak yang diambil dari dana SSA (Social Sport Activity). Yang rencananya tahun ini akan digunakan untuk outing karyawan.
Ika Florentina (baju batik) menyerahkan bingkisan sembako ke para karyawan Favehotel (Foto: Favehotel) |
Pemberian sumbangan sembako terlihat diberikan pada hari Senin 13 April lalu. Melaui sebuah acara yang diberi tagline “Kami Ada Bersama Kalian” Fave Solo Bagi Sembako Ke Karyawan.
"Tagline ini merupakan wujud kepedulian pihak manajemen Favehotel, untuk mendampingi para karyawan melewati situasi yang sulit ini. Sehingga mereka merasa lebih ringan. Ini berat dan tidak mudah buat kita semua, termasuk pimpinan hotel seperti saya. Namun kebijakan-kebijakan humanis perlu untuk memperhatikan karyawan kita terlebih dahulu. Supaya mereka lebih kuat dan bakoh, sebagai bagian utama dari hotel, dan tulang punggung keluarga mereka masing-masing," jelas Ika usai acara pembagian sembako.
Karena itupula, pihak manajemen hotel ini menerapkan aturan tegas kepada seluruh karyawan. Untuk tidak mengupload berita atau info-info negatif terkait pandemi ini. Agar hal itu tidak membuat pikiran mereka terkontaminasi energi negatif. Yang tentunya akan berpengaruh pada mental mereka.
“Semua berita yang diupload staff dan karyawan harus positif. Sudah banyak yang menebar hoak dan menyebar energi negatif. Ayo lawan covid ini dengan menebar hal yang bagus, indah dan tentu saja positif, Stay save, Stay happy, Stay healthy and Stay positive,” pungkasnya.//sik