POPULER

Janjikan Masa Depan Cerah. Dukun Wonogiri Malah Renggut Masa Depan 7 Remaja

Janjikan Masa Depan Cerah. Dukun Wonogiri Malah Renggut Masa Depan 7 Remaja

WARTAJOGLO, Wonogiri - Ketidak jelasan tentang bagaimana nasib seseorang di masa yang akan datang, kerap membuat banyak orang melakukan berbagai upaya untuk bisa mendapatkan masa depan yang cerah. Ada yang membekali diri dengan serangkaian skill ataupun investasi. Namun ada pula yang mengandalkan cara-cara yang bersifat irasional, dengan meminta bantuan paranormal.

Hal inilah pula yang sempat memikat 7 orang remaja asal Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Hingga akhirnya mereka justru menjadi korban pencabulan oleh seorang paranormal bernama Pardi alias Edi, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Jatisrono.

Kapolres Wonogiri sedang menginterogasi pelaku pencabulan

Ya, kegalauan akan masa depan mereka sebagai pelajar, membuatnya mendatangi Pardi yang dikenal sebagai orang pintar. Dengan kepiawaian yang dimiliki, Pardi pun mampu membuat para remaja itu merasa nyaman saat curhat dengan dirinya. Hingga akhirnya pertemuan yang terjadi antara Oktober hingga Desember 2020 itupun, berbuntut terjadinya tindakan asusila.

“Sejauh ini ada tujuh korban yang kesemuanya warga Jatipurno, dan berusia antara 16 hingga 17 tahun. Semuanya laki-laki. Dan modus yang digunakan pelaku adalah untuk ritual pembukaan aura, agar masa depan bisa cerah,” jelas Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing saat menggelar konferensi pers pada Selasa (12/1) siang.

Kapolres Wonogiri (tengah) menunjukkan barang bukti pakaian korban pencabulan
Pardi memang mengiming-imingi mereka dengan kemampuan dirinya membuka aura, agar jalan hidup seseorang di masa yang akan datang menjadi lebih baik. Dan untuk itu harus dilakukan melalui sebuah prosesi ritual.

Dalam ritual inilah proses pencabulan terjadi. Karena para korban itu diperintahkan untuk telanjang serta dijilati alat vitalnya. Dan proses ritual itupun diduga tidak hanya dilakukan sekali. Karena Pardi sepertinya mendapatkan kepuasan hingga ketagihan.

“Awalnya yang melapor adalah orang tua korban atas nama DS dan AMT. Dan setelah kita lakukan pendalaman, akhirnya pelaku mengakui ada lima orang korban lain,” lanjut Christian Tobing.

Petugas pun segera mencari nama-nama yang diduga menjadi korban untuk mengonfirmasi keterangan Pardi. Dan hasilnya kelima korban itupun membenarkan pengakuan Pardi. Hanya saja mereka enggan melapor karena malu dan takut.

“Kini para korban sudah ditangani unit PPA untuk memulihkan kondisi psikis mereka. Selain itu, kami juga masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya korban-korban yang lain lagi. Karena itu kami juga menghimbau agar masyarakat yang pernah menjadi korban, segera melapor ke pihak kepolisian,” tandas Kapolres.

Sementara Pardi sendiri saat dihadirkan dalam acara konferensi pers sempat menangis dan menyesali perbuatannya. Pria 43 tahun ini juga mengaku bahwa dirinya sebenarnya tidak memiliki kemampuan supranatural. Hanya saja kebetulan para remaja itu mengaku senang saat ngobrol dengannya. Hingga kemudian terpikir untuk berbuat tak senonoh pada mereka.

Dorongan perbuatan cabul itu sendiri diduga akibat dari rasa dendam yang tertanam dalam dirinya karena pernah menjadi korban pencabulan oleh almarhum gurunya, saat dia masih berumur 15 tahun. Sehingga saat beberapa waktu belakangan ada banyak remaja yang mendekat pada dirinya, dia langsung terpikir untuk melampiaskan dendamnya pada para remaja itu.

“Saya mohon ampun dan maaf yang sebesar-besarnya, karena kekhilafan saya. Jujur saja semua terjadi karena spontan. Sebab saya juga pernah mengalami dicabuli guru saya. Sehingga kemudian saya terdorong untuk mencobanya,” ungkap Pardi dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca. //Sik

Video Terkait:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close