POPULER

Berusia Ribuan Tahun, Satu Set Lonceng Kuno yang Ditemukan di China Kondisinya Utuh dan Masih Bersuara Merdu

Berusia Ribuan Tahun, Satu Set Lonceng Kuno yang Ditemukan di China Kondisinya Utuh dan Masih Bersuara Merdu

WARTAJOGLO, China - Dalam sebuah penggalian di makam Liu He, seorang bangsawan yang bergelar Marquis Haihun, ditemukan satu set bianzhong kuno China (lonceng) berusia sekira 2000 tahun.

Set lonceng itu digali dari makam yang terletak di Kota Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China timur.

Dikutip dari Xinhua pada Senin 14 November 2022, terdapat 14 buah lonceng dalam set tersebut, dan 13 lonceng di antaranya berhiaskan lapisan emas. 

Menariknya lonceng ini masih menghasilkan suara merdu.

Liu He bergelar Marquis Haihun saat wafat, tetapi pernah menjadi kaisar dan kepala hulubalang sebelumnya.

Temuan lonceng kuno dari makam Liu He

Hal ini menyebabkan makamnya lebih megah daripada Marquis biasa dan hampir menyamai makam seorang raja. 

Terdapat lebih dari 10 ribu buah atau set peninggalan di dalam makamnya, termasuk emas dalam jumlah besar.

Sebuah tim musisi dan arkeolog yang dipimpin oleh Wang Qinglei, seorang peneliti dari Akademi Kesenian Nasional China, melakukan sejumlah penelitian dan uji coba memainkan lonceng kuno tersebut.

Mereka sudah menyusun beberapa lembar komposisi musik dan membuat alat musik lonceng sejak 2018. 

Sekarang, mereka sudah bisa memainkan lebih dari 20 lagu dengan lonceng yang digali dari makam Liu He tersebut.

Salah satu lagu yang enak didengar adalah lagu populer China yang berjudul "Laughing in the Vast Sea".

Sebenarnya, lonceng No.3 dalam set lonceng itu sudah tidak dapat dibunyikan karena retak, tetapi set itu tetap bisa dimainkan berkat desain lonceng yang sangat unik dan menarik, yaitu "satu lonceng, dua suara". 

Ketika bagian yang berbeda di setiap lonceng dipukul, suara yang dihasilkan akan berbeda. Dengan demikian, suara lonceng No.3 itu bisa dibunyikan menggunakan lonceng-lonceng lain.

"Beruntung sekali, kita tetap bisa menikmati musik yang berasal dari ribuan tahun yang lalu dan merasakan nuansa pesta di era dinasti Han," sebut Wang Qinglei. //Rad

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close