POPULER

Melalui Acara Temu Responden 2022, Bank Indonesia Solo Perkuat Sinergi dan Kolaborasi

Melalui Acara Temu Responden 2022, Bank Indonesia Solo Perkuat Sinergi dan Kolaborasi

WARTAJOGLO, Solo - Kondisi perekonomian global dan nasional saat ini sangat dinamis dan terus menerus mengalami tantangan baru. 

Perekonomian global berisiko tumbuh lebih rendah dari prakiraan sebelumnya, disertai dengan peningkatan risiko stagflasi dan masih tingginya ketidakpastian pasar. 

Pertumbuhan ekonomi berbagai negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, berisiko lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, disertai meningkatnya risiko stagflasi dan bahkan resesi di sejumlah negara sebagai dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif. 

Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo saat memberi sambutan dalam acara Temu Responden 2022

Sementara itu, tekanan inflasi masih tinggi seiring dengan ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionisme yang masih berlangsung, serta perbaikan gangguan rantai pasokan yang masih terbatas. 

Kondisi ini menjadi suatu tantangan bagi para pelaku dunia usaha, termasuk di Solo Raya. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha untuk menyusun strategi bisnis ke depan. 

Ketepatan strategi bisnis sangat dipengaruhi oleh data dan informasi penunjang yang relevan, reliabel, akurat, dan tepat waktu. 

Bank Indonesia Solo bersinergi dan berkolaborasi dengan mitra strategis dalam penyediaan data dan informasi sebagai dukungan dalam perumusan kebijakan yang tepat baik oleh Bank Indonesia dan Pemerintah. 

Sebagai apresiasi atas sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin baik selama ini dengan mitra strategis, Bank Indonesia Solo menyelenggarakan Temu Responden 2022 pada tanggal 24 November 2022 di Hotel Sunan secara offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Acara Temu Responden 2022 mengangkat tema “Accelerating Growth in Challenging Times” dan menghadirkan Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D. dan Bapak John Safenson sebagai narasumber talkshow.

Yang mana memberikan insight, pandangan, dan pengetahuan baru kepada para responden survei, kontak liaison, dan mitra strategis Bank Indonesia Solo. 

Dalam paparannya, Prof. Ari Kuncoro, menyampaikan outlook perekonomian ke depan, sumber pertumbuhan ekonomi baru, tantangan dan peluang bagi para pelaku usaha. 

Ketidakpastian ekonomi global terlihat dari rantai pasokan dunia yakni volatilitas harga minyak dunia, gandum, dan CPO. 

Selain itu, konflik geopolitik Rusia Ukraina juga mempengaruhi harga komoditas global. Perilaku masyarakat juga berubah akibat inflasi dan ketidakpastian. 

Menyikapi ketidakpastian global dan nasional, salah satu strategi pemulihan ekonomi adalah memanfaatkan daya beli kelas menengah yang ingin mencari suasana baru setelah melalui pandemi dua tahun. 

Ke depannya diperlukan sinergi dan koordinasi pemerintah dan pelaku usaha pada sektor-sektor berbasis mobilitas dan digitalisasi. 

Diperkirakan motor pertumbuhan ekonomi nasional adalah konsumsi masyarakat dan ekspor. Dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pada bidang retail harus berani mengambil risiko karena hakikatnya naik turun perkembangan usaha adalah hal yang wajar. 

Sementara dari sudut pandang pelaku usaha Bapak John Safenson menyampaikan success story Traveloka.com bangkit pasca pandemi Covid-19, mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu yang paling terdampak pandemi. 

Perusahaan tersebut melakukan inovasi berdasarkan tren pariwisata dan perilaku konsumen yang berubah seiring adanya pandemi Covid-19 untuk menjawab preferensi serta permintaan konsumen. 

Kolaborasi dengan pemerintah dan pelaku usaha dilakukan untuk membuat paket wisata yang menguntungkan berbagai pelaku ekonomi.  

Pelaku usaha perlu adaptif, inovatif, dan agile terhadap perubahan serta ketidakpastian ekonomi global dan nasional. Economy collaborations

Pada perhelatan ini, Bank Indonesia Solo mengapresiasi kontribusi yang baik dari seluruh mitra strategis yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam pelaksanaan berbagai survei dan liaison. 

Atas kontribusinya tersebut, Bank Indonesia Solo memberikan penghargaan bagi para mitra strategis terbaik yang terbagi menjadi 3 (tiga) kategori utama.

Di antaranya mulai dari kategori pedagang sebanyak 3 (tiga) pedagang besar dan kecil, kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebanyak 2 (dua) OPD, dan kategori contact liaison sebanyak 6 (enam) perusahaan/korporasi (terlampir). //

Ke depan, Bank Indonesia Solo mengharapkan agar sinergi dan kolaborasi dengan seluruh mitra strategis dapat terjalin lebih dalam pelaksanaan survei dan liaison. sebagai bagian dari dasar perumusan kebijakan Bank Indonesia yang ditujukan untuk kemajuan dan perkembangan perekonomian daerah dan nasional. //Lis

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close