WARTAJOGLO, Magelang - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara simultan terus melaksanakan sosialisasi SNI CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).
Hal ini sebagai upaya memberikan pemahaman kepada para pengelola tempat wisata dan pendukung kegiatan pariwisata tentang pentingnya SNI CHSE.
Karena sertifikasi SNI CHSE ini terbukti mampu
meningkatkan kualitas serta daya saing usaha di sektor parekraf.
Untuk itu Kemenparekraf melakukan sosialisasi dan pendampingan pendaftaran fasilitasi pembiayaan sertifikasi SNI 9204.2021 atau SNI CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
![]() |
Sosialisasi dan pendampingan pendaftaran fasilitasi pembiayaan sertifikasi SNI 9204.2021 atau SNI CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif |
Sosialisasi berlangsung secara hybrid, di Atria Hotel Magelang, Jawa Tengah pada kamis 3 November 2022.
“Menurut
survei yang dilakukan pada 2021 sebanyak 53 persen wisatawan lebih
memilih hotel dengan pertimbangan kesehatan serta protokol yang bersih
dan lengkap. Hotel-hotel yang tersertifikasi juga mengalami peningkatan
pengunjung sampai 30 persen dibandingkan dengan hotel yang tidak
memiliki sertifikat CHSE,” kata Henky H.P
Manurung, Deputi
Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, dalam sambutannya secara daring, seperti dikutip dari website resmi Kemenparekraf.
Sejak tahun 2020 hingga
tahun 2021, Kemenparekraf telah memfasilitasi sertifikasi SNI CHSE
sebanyak 11.986 usaha di seluruh Indonesia.
Dan di tahun 2022,
Kemenparekraf memberikan fasilitasi pembiayaan sertifikat SNI CHSE
secara gratis kepada tempat penyelenggaraan dan pendukung kegiatan
pariwisata, dengan skala usaha mikro dan kecil.
“Kami harapkan
melalui program ini akan bertambah kurang lebih 800 usaha yang
tersertifikasi SNI CHSE. Karena SNI CHSE ini dapat memberikan keyakinan
bahwa produk pelayanan Indonesia sudah memenuhi gold standard dan telah
memenuhi aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian
lingkungan, sehingga semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat
Indonesia maupun wisatawan mancanegara yang akan berwisata di
Indonesia,” ujar Henky.
Direktur Standarisasi dan Sertifikasi
Usaha Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim mengatakan bahwa program
fasilitasi pembiayaan SNI CHSE dibuka sampai dengan 15 November 2022.
Pelaku usaha kelas mikro dan kecil di bidang pariwisata dan ekonomi
kreatif menjadi target penerima program fasilitasi tersebut.
"Karena
fasilitasi ini gratis, silakan mendaftar secara online di website
chse.kemenparekraf.go.id. Kemudian kami akan verifikasi dan apabila
memang semuanya memenuhi persyaratan yang diperlukan akan mendapatkan
sertifikat SNI CHSE,” ujar Hanifah.
Direktur Penguatan Penerapan
Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Triningsih Herlinawati menambahkan
awal mulanya SNI CHSE memang didorong karena adanya pandemi COVID-19.
Tetapi bukan berarti setelah pandemi COVID-19 usai, aspek kebersihan,
kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan tidak menjadi sebuah
persyaratan penting yang dibutuhkan oleh pengguna jasa pariwisata.
“Dengan
adanya pandemi COVID-19 justru kesadaran terkait aspek tersebut semakin
menguat. Dulu mungkin tidak menjadi pertimbangan oleh pengguna jasa
pariwisata. Tetapi saat ini pengguna pariwisata baik nusantara maupun
mancanegara itu akan melihat aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan,
hingga kelestarian lingkungan. Dan menjadi salah satu tolak ukur yang
digunakan untuk memilih suatu destinasi,” katanya. //Lis