POPULER

Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, DKV ISI Surakarta Hadirkan Creative Director dalam Kuliah Umum

Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, DKV ISI Surakarta Hadirkan Creative Director dalam Kuliah Umum

WARTAJOGLO, Solo - Kuliah umum dengan tajuk Hacking the Stream : Maneuvering in Uncertain Circumtences diselenggarakan oleh Prodi DKV FSRD ISI Surakarta pada Rabu 22 Februari 2022.

Kegiatan ini digelar di Ruang Animasi, Gedung V, FSRD ISI Surakarta dengan menghadirkan narasumber praktisi yang juga selaku Creative Director di Srengenge Creative Lab, Yogyakarta yakni Yazied Syafa’at, S.I.Kom., S.Sn.

Dihadiri lebih dari 100 mahasiswa yang didominasi angkatan 2020 dan 2021, Yazied memulai materi berupa proses periklanan digital dan kaitannya dalam mengangkat budaya lokal. 

Fokus materi yang disampaikan Yazied pada branding sebagai konten utama dalam video musik iklan. Yang pada awalan materi dengan menunjukkan beberapa karya iklan yang sudah digarapnya.

Para mahasiswa DKV sedang mengikuti kuliah umum yang dengan pemateri seorang Creative Director

Di sini Yazied menekankan pentingnya riset audiens yang menekankan soal kondisi masyarakat Indonesia yang didominasi etnis Jawa. 

Ia melihat fenomena karya-karya musik lokal berbahasa Jawa dengan nuansa ambyar yang kini sangat populer dan diminati banyak masyarakat. 

Dari situlah konsep tentang Jawa menjadi bagian dari ide “Sinyal Tresna” untuk iklan IM3 yang digarapnya.

Ia pun bercerita, kendala dalam merancang iklan pun selalu ada. Seperti saat menggarap iklan Sinyal Tresna ini, ada potensi film pendek kurang cocok untuk audiens karena durasi yang cukup panjang sekitar 15 menit. 

"Setelah melalui diskusi lanjut, iklan yang sudah dibuat dibuat versi video klip dengan animasi lengkap bersama lirik, serta berdurasi lebih pendek dibanding film," ujar Yazied.

Lebih lanjut soal nilai lokalitas, Ia pun mencontohkan banyak lagu dan video klip dari wilayah timur Indonesia maupun Melayu yang populer di media sosial seperti YouTube hingga TikTok. 

"Tidak hanya ditonton jutaan pemirsa, namun juga banyak dance cover. Hal itu menunjukkan bagaimana video musik dan media sosial saling terintegrasi dan beresonansi," lanjutnya.

Tantangan yang dihadapi menurut Yazied salah satunya adalah bagaimana membawa nilai lokal agar bisa dikenal secara nasional. 

Salah satunya berani untuk melakukan inovasi dan menembus batas kebiasaan. Misalnya dengan menggunakan pendekatan yang lebih fun agar bisa diminati masyarakat yang lebih luas.

Yazied juga menunjukkan bagaimana iklan produk melalui kampanye digital saat ini dirancang. Tentunya pertama perlu memahami tujuan yang perlu dicapai, termasuk bagaimana pendekatan atau tone of voice-nya di berbagai media. 

Kemudian, dilanjutkan dengan distribusi dan pemilihan penempatan iklan. Tidak lupa, visualisasi dan turunan key visual yang disesuaikan dengan tren sekarang seperti konten artikel, trivia, mini challenge, meme, sound Instagram, stiker WhatsApp, dan sebagainya. 

Pada akhir materinya, Yazied merangkum bagaimana brand value masuk ke dalam lagu. Mulai dari konten lokal yang dijadikan menjadi iklan hingga didistribusikan ke media-media yang sesuai dengan audiens. 

Selain itu, tidak lupa untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak yang terlibat seperti artis, musisi, maupun produser film dan sebagainya.

Sebagai penutup Yazied menyampaikan bagaimana biro iklan dapat bertahan.

"Dengan adanya banyak ketidakpastian, biro iklan perlu menyesuaikan dan beradaptasi terhadap perubahan perilaku yang ada di masyarakat. Dengan begitu, biro iklan akan dapat bertahan dalam kuatnya arus disrupsi teknologi digital yang berkembang ditengah target audiens yang beragam," tandasnya. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close