POPULER

Tonjolkan Kekayaan Seni Budaya, GEYA BAG Siap Bersaing dengan Tas Branded Produk Luar Negeri

Tonjolkan Kekayaan Seni Budaya, GEYA BAG Siap Bersaing dengan Tas Branded Produk Luar Negeri

WARTAJOGLO, Solo - Tas menjadi salah satu benda yang menjadi bagian dari gaya hidup sosialita. Demi benda yang satu ini, tak jarang seorang wanita kaya rela merogoh kocek dalam-dalam, untuk membelinya.

Hal inilah yang kemudian memunculkan ide bisnis dalam benak Indri Darto, untuk membuka sebuah toko yang menjual tas.

Sebagai wanita yang banyak memiliki kolega para sosialita, tentu istri Brigjend Pol Darto Juhantono ini tidak mau menjual tas yang biasa.

Indri Darto berpose dengan salah satu tas GEYA BAG produksinya

Diberi merek GEYA BAG, Indri tetap ingin tas yang dijualnya memiliki kelas, meskipun harganya tak semahal tas branded.

Mulailah dia memutar otak hingga kemudian terbersit ide untuk memadu padankan beragam seni budaya yang ada di tanah air, sebagai ciri khas tas yang dijualnya.

"Di sini kita memadukan batik, lurik, kain tenun dan yang lainnya dengan bordiran bermotif wayang ataupun kesenian lain yang ada d nusantara, guna menunjukkan kekayaan budaya yang ada di tanah air kita," ujarnya saat pembukaan tokonya di kawasan Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Solo pada Kamis 16 Maret 2023.

Pemilihan hiasan bermotif wayang dan beragam kesenian yang ada di Indonesia juga bukan tanpa alasan.

Indri menyebut bahwa gambar beragam kesenian khas Indonesia tersebut memiliki nilai filosofis yang tinggi, terutama terkait karakter dari tokoh yang digambarkan.

Beberapa contoh produk GEYA BAG

"Tokoh wayang misalnya, di dalmnya akan melekat karakter dan sifat dari tokoh tersebut yang memiliki nilai-nilai fiolosofi tertentu. Karena itulah saya ingin terbentuk chemistry antara mereka yang membeli tas saya dengan motif yang dipilihnya," imbuhnya.

Untuk hiasan Indri sengaja memilih bordir. Di mana hal itu berawal saat dirinya mendampingi sang suami bertugas sebagai Kapolres Pati pada 2007 hingga 2008 lalu.

"Pati itu kan terkenal sebagai kota bordir. Di sini saya terpikir alangkah bagusnya bila bordir itu tak hanya diterapkan untuk mukena, tetapi juga pada tas. Hingga kemudian sekarang saya aplikasikan dan benar-benar bagus jadinya," ungkap Indri.

Toko di Solo merupakan yang kedua setelah beberapa waktu lalu membuka toko pertama di Semarang.

"Solo adalah kota budaya. Dan hal ini sesuai dengan tema dari GEYA BAG yang menonjolkan aspek seni budaya. Sehingga hal ini bisa menarik perhatian mereka yang berkunjung di Solo, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," timpal Darto Juhantono yang mendampingi sang istri.

Darto juga berharap para penggemar tas, tak hanya memilih untuk membeli di luar negeri. Karena di dalam negeri ada banyak tas hasil karya pengrajin lokal yang berkualitas. Salah satu contohnya adalah GEYA BAG yang di dalamnya juga menonjolkan unsur kekayaan seni budaya bangsa. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close