TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Breaking News

Kembangkan Teknologi Pirolisis dari Ban Bekas, Mahasiswa KKN UNS 122 Desa Gentan Sukses Atasi Masalah Lingkungan

WARTAJOGLO, Sukoharjo - Upaya pengembangan dan penerapan teknologi pirolisis inovatif , dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kelompok 122 di Desa Gentan, Kabupaten Sukoharjo.

Teknologi pirolisis ini sendiri digunakan untuk mengolah ban bekas menjadi bahan bakar.

Tim mahasiswa KKN yang merupakan mahasiswa kimia tersebut, berusaha mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam bangku perkuliahan, untuk mengidentifikasi potensi teknologi pirolisis dalam mengolah tumpukan ban bekas, yang sebelumnya menjadi sumber masalah lingkungan. 

Para mahasiswa KKN UNS 122 sedang melakukan pengolahan ban bekas dengan teknologi pirolisis

Dengan bimbingan dari dosen dan dukungan dari pemerintahan Desa Gentan, mereka berhasil melakukan peningkatan kinerja alat pirolisis.

Yang mana alat ini bisa mengubah ban bekas menjadi bahan bakar dan produksi yang bernilai tinggi, dengan potensi besar untuk mengurangi dampak lingkungan. 

Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen Mahasiswa KKN UNS 122  dan Desa Gentan, dalam menjaga lingkungan serta mempromosikan solusi berkelanjutan dalam menghadapi masalah sampah.

Dalam praktiknya, proses pirolisis melibatkan pembakaran ban bekas dengan suhu tinggi dan tanpa oksigen.

Proses ini menghasilkan pemecahan molekul menjadi lebih sederhana yang kemudian diubah menjadi berbagai produk, di antaranya adalah campuran bensin, solar, dan minyak tanah. 

Adapun hasil yang didapatkan oleh para mahasiswa ini adalah ketiga komponen, dengan dominan pada minyak tanah. Dan uji nyala telah dilakukan dengan hasil mudah menyala/terbakar. 

“Sebenarnya fokus kami hanya pada pengolahan ban bekas untuk pirolisis. Namun melihat di Gentan Peduli Sampah (Gelipah) kami menemukan potensi sampah plastik dengan 3 macam pastik yang berbeda beda yaitu HDPE, PP, dan PET,"  ungkap Albuchori selaku ketua pelaksana KKN 122 UNS. 

Alat yang digunakan untuk melakukan proses pirolisis

Dari temuan tersebut, Albuchori dan teman-temannya lantas memutuskan untuk konsultasi dengan dosen pembimbing lapangan untuk menguji pirolisis ketiga bahan tersebut.

"Sesuai perkiraan kami bahwa plastik juga dapat dilakukan pirolisis menghasilkan bahan bakar,” lanjutnya.

Hasil yang didapatkan dari pirolisis ban bekas lebih keruh dibandingkan dari plastik terutama plastik jenis PP. 

Hal ini disebabkan oleh plastik PP yang memiliki komposisi molekuler lebih sederhana, dibandingkan dengan campuran beragam bahan yang terdapat dalam ban bekas.

Sehingga senyawa tar yang dihasilkan dari pirolisis ban bekas memiliki sifat yang lebih berat, pekat, dan kurang jernih daripada hasil dari pirolisis plastik jenis PP. 

Namun dalam kegunaannya, hasil pirolisis ban lebih unggul, karena pada plastik PP memiliki nilai bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan karet dalam ban, sehingga potensi pemanfaatanya lebih terbatas. 

Berdasarkan karya ini mahasiswa KKN UNS 122 telah menunjukkan bahwa penerapan teknologi pirolisis ini memberikan contoh konkret, tentang bagaimana kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat lokal, dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan.

Dalam hal ini terkait upaya menjaga lingkungan dan menghadapi tantangan sampah. 

"Semoga langkah ini dapat mengilhami inovasi-inovasi berkelanjutan di masa depan," pungkas Albuchori. //*

Penulis: Kelompok 122 KKN UNS

1. Al Buchori Nur Fajar 
2. Damacasta Ardeliapta Edivtaputri
3. Fadhia Azahara Dilia 
4. Farhan Pandu Rifqu Abdilla
5. Galih Widiyanto
6. Khoirun Nisa Ashar
7. Muhammad David Julian Syach
8. Niken Safitri
9. Nova Septi Widyaning Putri 
10. Vicky Ahava Ferdinansyah


Type above and press Enter to search.