POPULER

Sambut Baik Rencana Pemerintah Mengimpor Jagung, Ketua Pinsar Petelur: Agar Harga Telur Stabil

Sambut Baik Rencana Pemerintah Mengimpor Jagung, Ketua Pinsar Petelur: Agar Harga Telur Stabil

WARTAJOGLO, Solo - Tingginya harga jagung ditambah stok yang langka di pasaran, membuat para peternak ayam terutama petelur mengeluh. 

Sebab jagung merupakan komponen pokok, yang mencapai 50 persen dari komposisi pakan ayam. Sehingga bila harga jagung masih tinggi dan stok di pasaran sulit, hal tersebut tentu akan berdampak secara langsung pada produktifitas telur.

Hal ini diperparah dengan kenaikan beberapa komponen lain seperti harga bekatul serta BBM, yang tentu akan semakin menyudutkan para peternak di level menengah atas, karena tidak mendapat subsidi dari pemerintah.

Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yogiarso, saat memberikan gambaran terkait industri perunggasan di hadapan awak media

"Kondisi kami ini serba sulit. Kalau harga telur dinaikkan, nanti masyarakat teriak. Padahal saat ini harga jagung sudah tinggi dan tak jarang sulit didapat. Belum lagi harga bekatul serta BBM yang juga tinggi," jelas Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yogiarso, saat bertemu dengan para anggota Pinsar di sebuah warung wedangan di Kota Solo pada Selasa 7 November 2023.

Yudi dan para anggota Pinsar pun menyambut baik rencana adanya pembukaan kran impor jagung oleh pemerintah, guna memenuhi kebutuhan bahan baku ini di pasaran.

Impor jagung sendiri sebenarnya sudah dihentikan pemerintah sejak 2015, karena dipandang ada kelebihan stok, serta melindungi petani jagung.

Namun kondisi di lapangan sepertinya berbeda, karena para peternak yang membutuhkan jagung sebagai bahan pakan, justru mengaku sulit mendapatkan di pasaran.

"Selama ini selalu dikatakan surplus. Tapi kenyataannya kami para peternak ini seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan jagung. Makanya kami menyambut baik rencana pemerintah yang akan mendatangkan sekitar 250 ribu ton jagung. Karena dengan begitu, kami bisa mudah mendapatkan jagung dengan harga yang wajar. Sehingga harga telur juga akan relatif stabil," lanjut Yudi.

Bagi para anggota Pinsar yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat, pemahaman tentang situasi yang dialami oleh para peternak telur sangat penting.

Sebab selama ini masyarakat seringkali memandang keliru terkait industri telur yang dianggap memiliki keuntungan yang tinggi, terutama saat momen-momen tertentu, di mana permintaan tinggi dan harga telur naik.

"Kami ingin mengedukasi masyarakat terkait usaha perunggasan yang sangat dipengaruhi oleh supply demand serta kondisi industri hulu yang menyangkut ketersediaan berbagai komponen seperti pakan, BBM dan yang lainnya. Agar nantinya tidak serta merta menyalahkan para peternak, saat harga telur sedang naik," pungkas Yudi. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close