TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Jadi Wilayah Tertinggi Kedua dalam Kasus Narkoba, Karangasem dapat Perhatian Khusus dari BNNK Surakarta

Kepala BNNK Surakarta I Gede Nakti Widhirta saat menyampaikan pemaparan dalam rakor fasilitasi pendidikan anti narkoba di Kelurahan Karangasem

WARTAJOGLO, Solo - Ancaman narkoba kian nyata di tengah masyarakat, tak terkecuali di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. 

Berdasarkan data pengungkapan kasus oleh Polresta Surakarta, Karangasem menempati peringkat kedua tertinggi dalam kasus narkoba setelah Kelurahan Mojosongo, dengan total 11 kasus yang terungkap sepanjang tahun 2024. 

Menariknya, dari jumlah tersebut, hanya satu pelaku yang merupakan warga asli Karangasem, sedangkan sisanya berasal dari luar wilayah. 

Fakta ini menunjukkan bahwa Karangasem telah dimanfaatkan oleh pelaku dari luar sebagai tempat aktivitas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Menanggapi kondisi tersebut, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surakarta merasa perlu melakukan langkah intervensi untuk menurunkan tingkat kerawanan wilayah. 

Salah satu strategi utama yang diusung adalah dengan menguatkan ketahanan keluarga melalui Program Prioritas Nasional Pembentukan Kelurahan Bersinar (Bersih dari Narkoba).

Langkah awal dari program ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Pelaksanaan Fasilitasi Pendidikan Anti Narkoba Pada Keluarga, yang digelar pada Jumat, 23 Mei 2025 di Pendopo Kelurahan Karangasem. 

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala BNNK Surakarta, Kombes Pol I Gede Nakti Widhiarta, yang menegaskan bahwa keluarga adalah benteng pertama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

"Pendidikan anak dimulai dari lingkup keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam membangun kesadaran, mengawasi pergaulan anak, serta memberikan kasih sayang yang cukup agar anak tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba," ujar I Gede Nakti.

Dalam rakor ini, BNNK Surakarta mengumumkan rencana untuk memilih 10 keluarga yang memiliki anak remaja usia 11 hingga 16 tahun, yang dinilai memiliki komitmen serta peran aktif dalam kegiatan masyarakat. 

Keluarga-keluarga terpilih ini akan mengikuti tahapan berikutnya berupa Workshop Pendidikan Anti Narkoba, dan akan dijadikan role model keluarga anti narkoba di Karangasem. 

Mereka diharapkan mampu menyebarkan pengetahuan, keterampilan, dan pola asuh yang dapat mencegah perilaku negatif pada anak-anak dan remaja.

Lurah Karangasem, Endah Heni Pratiwi, S.Sos., MM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian BNNK Surakarta terhadap wilayahnya.

"Jika seluruh keluarga di Karangasem memiliki ketahanan terhadap narkoba dan aktif dalam upaya P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika), maka wilayah kita akan semakin aman dan bersih dari narkoba," ujarnya penuh optimisme.

Kegiatan rakor ini mendapat dukungan penuh dari berbagai stakeholder lintas sektor yang turut hadir dan berpartisipasi aktif, serta praktisi psikologi dari Biro Psikologi Psikoaktif sebagai narasumber. //Kls

Type above and press Enter to search.