![]() |
Kepala BNN Kota Surakarta (tengah) berfoto bersama guru pendamping untuk pendidik Sebaya Anti Narkoba |
WARTAJOGLO, Solo – Upaya serius terus dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surakarta dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui Pembekalan Guru Calon Pendamping Pendidik Sebaya Anti Narkoba, yang dilaksanakan di aula kantor BNN Surakarta pada Kamis 12 Juni 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 guru dari dua SMP di Surakarta, yakni 4 orang dari SMP Negeri 2 Surakarta dan 6 orang dari SMP Negeri 3 Surakarta.
Para guru ini dibekali dengan berbagai pengetahuan penting, tidak hanya mengenai bahaya narkoba, tetapi juga cara membangun lingkungan sekolah yang aman, serta penanganan awal jika ditemukan kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan.
Kepala BNN Kota Surakarta, Kombes Pol I Gede Nakti Widhiarta, S.I.K., secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Nakti menegaskan pentingnya peran guru dalam mendampingi generasi muda.
“Guru adalah tokoh penting setelah orang tua dalam membentuk karakter anak. Mereka kami libatkan sebagai mitra kunci dalam menyukseskan Program Pendidik Sebaya Anti Narkoba,” ujarnya.
Program ini menitikberatkan pada pendekatan komunikasi teman sebaya untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
Dengan dukungan guru sebagai pendamping, siswa yang telah dilatih sebagai role model diharapkan mampu menjalankan aksi nyata dalam menyebarkan pesan anti narkoba secara efektif dan berkelanjutan.
Data terbaru yang disampaikan menunjukkan peningkatan jumlah kasus narkoba di Kota Surakarta dari 121 kasus pada 2023 menjadi 141 kasus di tahun 2024.
Wilayah dengan kasus tertinggi adalah Kelurahan Mojosongo, disusul oleh Kelurahan Karangasem.
Meski Mojosongo memiliki kasus terbanyak, fokus intervensi BNN tahun 2025 diarahkan ke Karangasem.
Alasannya, Mojosongo telah mendapatkan program intensif di tahun sebelumnya dan kini dalam tahap pembinaan lanjutan.
Sementara Karangasem dipilih sebagai target “Kelurahan Bersinar” (Bersih Narkoba) tahun ini, sekaligus dijadikan model kampung bebas narkoba berbasis komunitas.
“Pelaku kejahatan narkoba tidak memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial. Karena itu, pencegahan harus dimulai sejak dini, terutama di kalangan remaja yang sangat rentan,” tegas Nakti.
BNN melihat bahwa pendekatan teman sebaya adalah salah satu metode paling efektif. Remaja cenderung lebih terbuka dan nyaman saat berkomunikasi dengan teman sebayanya.
Oleh karena itu, dibutuhkan sosok guru pendamping yang siap membimbing dan mengarahkan para Pendidik Sebaya Anti Narkoba agar program ini berjalan secara tepat sasaran.
Dengan pembekalan ini, diharapkan lahir guru-guru pendamping yang tidak hanya peka terhadap potensi penyalahgunaan narkoba, tetapi juga aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan positif.
BNN Kota Surakarta Siapkan Guru Pendamping untuk Pendidik Sebaya Anti Narkoba https://t.co/N3MnDLtUBO
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) June 13, 2025
Mereka akan menjadi ujung tombak dalam mendukung siswa role model menyebarkan nilai-nilai anti narkoba, membangun kesadaran, serta menciptakan ruang dialog yang sehat di antara para pelajar.
“Kami tidak mau negara ini hancur karena narkoba,” tegas Kepala BNN Kota Surakarta dalam penutupan sambutannya. //Sik