![]() |
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima kunjungan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perkebunan Kementan RI, Abdul Roni Angkat |
WARTAJOGLO, Semarang - Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengalokasikan dana sebesar Rp135 miliar untuk mendorong hilirisasi tiga komoditas unggulan, yakni tebu, kopi, dan kelapa, di Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perkebunan Kementan RI, Abdul Roni Angkat, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari agenda Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat hilirisasi sektor perkebunan.
"Sudah ada anggaran khusus untuk komoditas strategis seperti tebu, pala, jambu mete, kakao, kopi, dan kelapa. Khusus Jawa Tengah setelah kita mapping dapat alokasi Rp135 miliar. Salah satunya untuk tebu dengan kawasan seluas 11 ribu hektare," ujarnya, Rabu 10 September 2025.
Program ini akan dimulai September dan ditargetkan rampung pada awal Desember 2025. Artinya, pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota di Jawa Tengah harus bekerja ekstra cepat.
Roni menegaskan dukungan dari kepala daerah sangat menentukan. "Gubernur Ahmad Luthfi sangat support sekali untuk mengawal ini, terutama untuk kawan-kawan kabupaten/kota," ucapnya.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, memastikan pihaknya akan memaksimalkan dana tersebut.
"Intinya kami akan dukung. Kami akan maksimalkan," tegasnya. Ia bahkan langsung memerintahkan dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar implementasi bisa berjalan efektif.
Dari tiga komoditas, tebu menjadi prioritas utama. Pasalnya, kebutuhan gula nasional masih jauh dari cukup. Indonesia masih kekurangan sekitar 500 ribu ton gula konsumsi dan 4–5 juta ton gula industri.
"Produksi kita sekarang 2,4 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi 2,9–3 juta ton. Dengan tambahan 500 ribu ton itu, tahun depan kita bisa swasembada gula konsumsi," jelas Roni.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Defransisco Dasilva Tavares, menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dinas di kabupaten/kota.
"Untuk kelapa dan kopi, kita sudah 100 persen siap. Tebu saat ini baru 80,75 persen, tapi ini akan terus kita percepat dengan arahan Gubernur," katanya.
Berdasarkan data, Jateng merupakan provinsi penghasil tebu terbesar ketiga setelah Jawa Timur dan Lampung. Pada 2024, luas areal tebu mencapai 58.633 hektare dengan produksi 3,7 juta ton tebu yang menghasilkan 258 ribu ton gula kristal putih.
Selain tebu, kopi dan kelapa juga menjadi komoditas unggulan. Areal kopi di Jateng seluas 47.714 hektare dengan produksi lebih dari 26 ribu ton.
Komoditas ini tersebar di 28 kabupaten/kota, dengan sentra utama di Temanggung, Wonosobo, Semarang, Magelang, dan Jepara.
Sementara itu, produksi kelapa mencapai 161 ribu ton (equivalent kopra) dari lahan seluas 200 ribu hektare, menempatkan Jateng dalam 10 besar provinsi penghasil kelapa nasional.
Dengan potensi besar itu, Defransisco menegaskan bahwa Jawa Tengah akan terus menjadi penopang penting bagi kebutuhan nasional.
Hilirisasi Perkebunan di Jawa Tengah, Kementan RI Siapkan Anggaran Rp135 Miliar https://t.co/YAQrLGM4WN
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) September 11, 2025
"Produksi tahun 2024 dari tiga komoditas itu 100 persen bahkan lebih. Dari potensi itulah maka Kementan melihat Jateng bisa meningkatkan lebih tinggi lagi. Semua komoditas ini Jateng selalu bagian dari kontributor besar nasional," ujarnya. //Kls