![]() |
Pengembangan Kampung Moderasi Beragama Tahun 2025 yang digelar di Aula Balai Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, Kamis 18 September 2025 |
WARTAJOGLO, Wonogiri - Keberagaman menjadi kekuatan sekaligus tantangan, terutama ketika muncul benih-benih intoleransi dan radikalisme yang berpotensi merusak persatuan.
Untuk itu, keberadaan Kampung Moderasi Beragama menjadi langkah penting dalam menjaga harmoni sosial di tingkat akar rumput.
Salah satunya terlihat dari kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama Tahun 2025 yang digelar di Aula Balai Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, Kamis 18 September 2025.
Acara ini dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh agama, aparat keamanan, pemerintah desa, hingga pemuda.
Kapolsek Wonogiri Kota, IPTU Pradana Dwi Atmaja, menegaskan bahwa Polri tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga ikut menjaga stabilitas sosial melalui penguatan nilai-nilai toleransi.
“Polri hadir untuk memastikan situasi tetap kondusif. Kami mendukung penguatan nilai toleransi, kerukunan, dan persaudaraan agar masyarakat Wonogiri terhindar dari pengaruh radikalisme maupun ekstremisme,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa moderasi beragama bukan semata urusan pemerintah atau tokoh agama, tetapi juga menjadi bagian dari kerja bersama seluruh elemen bangsa, termasuk aparat keamanan.
Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan zaman, di mana arus informasi yang begitu cepat seringkali membawa isu-isu sensitif terkait agama. Jika tidak disikapi dengan bijak, hal itu dapat memicu konflik sosial.
Kampung moderasi beragama hadir dengan beberapa misi utama:
- Mencegah intoleransi sejak dini dengan membiasakan masyarakat untuk saling menghormati.
- Membangun harmoni antarumat, sehingga perbedaan tidak menjadi pemisah, melainkan perekat kebersamaan.
- Memperkuat komitmen kebangsaan, terutama melalui nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa.
- Menciptakan masyarakat inklusif, di mana setiap warga merasa aman dan dihargai tanpa memandang latar belakang agama.
Dengan tujuan tersebut, kampung moderasi beragama berfungsi layaknya pagar sosial yang melindungi masyarakat dari pengaruh radikalisme, sekaligus memperkuat rasa persaudaraan di tengah keberagaman.
Desa Wonokerto di Kabupaten Wonogiri kini diharapkan dapat menjadi percontohan kampung moderasi beragama.
Kolaborasi lintas sektor yang terjalin di desa ini menunjukkan bahwa upaya membangun toleransi bisa dimulai dari skala kecil, lalu berkembang menjadi gerakan yang lebih luas.
Program ini juga diharapkan memberi inspirasi bagi desa-desa lain di Wonogiri, bahkan di tingkat nasional, untuk mengembangkan pola serupa.
Dengan begitu, nilai-nilai toleransi bisa semakin mengakar kuat di masyarakat, bukan hanya sebatas jargon.
Lebih jauh, pentingnya kampung moderasi beragama juga terletak pada dampaknya terhadap generasi muda.
Kampung Moderasi Beragama, Pilar Penting Menjaga Toleransi dan Persatuan https://t.co/wizBLxDLt7
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) September 19, 2025
Di tengah derasnya arus globalisasi, anak muda rentan terpapar ide-ide yang tidak sejalan dengan nilai kebangsaan.
Melalui kampung moderasi, generasi muda dapat belajar bahwa perbedaan bukanlah ancaman, melainkan kekayaan yang harus dirawat. //Bang