TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Anggito Abimanyu dan Desy Ratnasari Wisuda Bareng di Unisri Surakarta

Unisri menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka pelaksanaan wisuda periode II tahun 2025 di De Tjolomadoe

WARTAJOGLO, Karanganyar - Sebanyak 807 wisudawan, yang terdiri dari 768 lulusan program sarjana (S1) dan 39 lulusan program magister (S2), resmi diwisuda dalam upacara wisuda yang digelar oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, di De Tjolomadoe, Karanganyar, pada Kamis 30 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Rektor Unisri, Prof. Dr. Sutoyo, mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati serta menegaskan bahwa momen wisuda bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal perjuangan menghadapi dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian.

“Hari ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal untuk memasuki dunia yang penuh tantangan. Para lulusan harus memiliki rasa percaya diri yang kuat, jiwa militansi yang hebat, dan selalu berpikir positif,” ujar Prof. Sutoyo di hadapan para wisudawan.

Prof. Sutoyo menyampaikan, hingga tahun ini Unisri telah meluluskan 25.195 sarjana dan 3.077 magister, sehingga total alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni Unisri (Ganisri) mencapai 28.272 orang. 

Mereka kini tersebar di berbagai penjuru tanah air dan diharapkan mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

“Semoga para alumni Unisri dapat mengabdi dan berkarya untuk Indonesia,” tuturnya.

Dalam pidatonya, Rektor juga memperkenalkan program baru bertajuk “Tepat Lulus, Pasti Lulus, dan Dijamin Lulus”. 

Melalui program ini, mahasiswa S1 ditargetkan dapat menyelesaikan studi maksimal dalam empat tahun, sementara mahasiswa S2 maksimal dua tahun.

Program tersebut menjadi bentuk komitmen Unisri dalam meningkatkan kedisiplinan akademik dan efisiensi waktu studi tanpa menurunkan mutu pendidikan.

Prof. Sutoyo juga melaporkan pembangunan Gedung Kampus II Unisri di Jalan Sumpah Pemuda No. 51, Solo, dengan nilai proyek Rp83 miliar yang merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Progres pembangunan sudah mencapai 96 persen dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. Insyaallah tahun 2026 gedung delapan lantai itu sudah bisa digunakan untuk perkuliahan,” jelasnya.

Gedung baru tersebut diharapkan dapat mengatasi kekurangan ruang kuliah dan area parkir mahasiswa. 

Selain itu, Unisri juga tengah mengajukan pembukaan sejumlah program studi baru, seperti Bisnis Digital, Teknik Informatika, Sains Data, serta program magister Manajemen Pendidikan dan Kenotariatan.

Dalam rangka menyiapkan lulusan yang unggul, Unisri membekali mahasiswa dengan empat kompetensi utama, yakni kompetensi profesional, personal, sosial dan kewirausahaan.

“Kami ingin lulusan Unisri memiliki daya saing global dan mampu menjadi solusi di tengah masyarakat,” kata Prof. Sutoyo.

Karena itu di akhir sambutannya, Prof. Sutoyo berpesan agar para lulusan mampu mewujudkan “Tri Sukses”, yakni sukses dalam bekerja, sukses dalam keluarga, dan sukses dalam bermasyarakat.

“Hidup adalah tindakan. Jadilah alumni yang memberi solusi, bukan menjadi beban masyarakat. Jaga nama baik almamater, dan teruslah berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tandasnya.

Jumlah wisudawan Unisri tahun ini juga merupakan rekor jumlah terbanyak dari sepanjang kampus ini berdiri pada 21 Juni 1980.

Dan dari sekian ratus wisudawan yang mengikuti prosesi sakral tersebut, ada dua nama yang cukup menarik perhatian yakni Desy Ratna Sari dan Anggito Abimanyu.

Dua nama itu jadi perhatian karena mirip dengan nama pejabat yakni Wamenkeu Anggito Abimanyu dan anggota DPR RI dari PAN Desy Ratnasari.

Desy Ratna Sari sendiri merupakan wisudawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). 

Sementara Anggito Abimanyu adalah salah satu lulusan yang meraih predikat cumlaude. Pria kelahiran Wonogiri 21 Juni 2000 ini lulus dari Prodi Manajemen dengan IPK 3,52. //Sik

Type above and press Enter to search.