![]() |
| Pemprov Jateng menambah jumlah pompa untuk menyedot banjir yang melanda wilayah Semarang |
WARTAJOGLO, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menanggulangi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Semarang.
Sebanyak delapan pompa kini diaktifkan di berbagai titik genangan air, meningkat dari enam unit pada hari sebelumnya.
Penambahan ini diharapkan dapat mempercepat proses penyurutan air yang menggenangi kawasan terdampak.
Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan bahwa penambahan dua pompa baru dilakukan atas instruksi langsung dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Dengan tambahan tersebut, total kapasitas penyedotan air kini mencapai 1.900 liter per detik (LPS).
“Semenjak kemarin pompa telah terpasang. Hari ini Bapak Gubernur menginstruksikan menambah pompa agar lekas surut. Jika kemarin mampu menyedot air 1.400 LPS, maka jika ditambah dua pompa jadi 1.900 LPS,” ujar Henggar, Jumat 24 Oktober 2025.
Delapan pompa tersebut beroperasi selama 24 jam di beberapa lokasi yang menjadi titik langganan banjir.
Rinciannya, satu pompa di sekitar Kali Tenggang, dua di kawasan Terboyo, dan tiga di Kali Sringin.
Sementara dua pompa tambahan dari Balai PSDA Tegal dan Kudus akan dipasang di titik efektif pembuangan air bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Langkah cepat ini diambil untuk mengantisipasi meluasnya genangan, terutama di kawasan padat penduduk dan akses jalan utama.
Dengan operasi penuh sepanjang hari, air diharapkan dapat segera surut selama tidak ada curah hujan tinggi lanjutan.
Henggar menegaskan, hasil pengecekan lapangan menunjukkan bahwa banjir kali ini bukan disebabkan oleh proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, melainkan akibat curah hujan ekstrem yang mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.
“Kami cek, tidak ada kaitan dengan pembangunan tol. Ini karena curah hujan yang begitu tinggi karena hujan deras dalam beberapa hari terakhir,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan sungai menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat melalui Balai Besar Pemali Juana.
Oleh karena itu, penanganan dilakukan secara terkoordinasi lintas instansi agar solusi yang diambil bersifat menyeluruh.
Selain memperkuat sistem pompanisasi, Pemprov Jateng juga menyiapkan titik-titik pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam.
Distribusi bantuan logistik terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Atasi Banjir Semarang, Pemprov Jateng Tambah Pompa dengan Daya Sedot Mencapai 1.900 LPS https://t.co/rr4d7djbEx
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) October 24, 2025
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi telah menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar turun langsung membantu masyarakat, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
“Semua dinas terkait sudah bergerak. Fokus kita sekarang bukan hanya mengatasi genangan, tapi juga memastikan warga terdampak tetap aman dan kebutuhan pokoknya terpenuhi,” ungkap Henggar. //Kls
