TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Batik Unik dengan Malam 'Go Green' dari Laweyan, Akan Ditampilkan Finalis Miss Batik Indonesia 2025 Jelang Grand Final

Ketua penyelenggara Miss batik Indonesia 2025 Mudita Sena memberikan keterangan kepada awak media, didampingi founder Miss batik Indonesia yang juga Ketua Yayasan Adikarya Pusaka Indonesia Lidia Hutapea

WARTAJOGLO, Solo - Event Miss Batik Indonesia kembali digelar di Kota Solo, yang kali ini emmasuki periode kedua.

Miss Batik Indonesia adalah perhelatan yang tak sekadar mencari sosok berparas ayu, tetapi juga perempuan muda berkarakter, cerdas, dan peduli pada warisan budaya bangsa.

Mengusung tema “Wonder of Indonesia Batik”, ajang ini menjadi bentuk nyata apresiasi terhadap kekayaan dan keindahan batik Indonesia. Yang merupakan warisan budaya yang telah diakui dunia sebagai simbol filosofi, identitas, dan kebanggaan nasional.

Dalam konferensi pers yang digelar di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, pada Senin 13 Oktober 2025, Mudita Sena, selaku Ketua Penyelenggara Miss Batik Indonesia 2025, menegaskan bahwa tema tahun ini bukan hanya menonjolkan pesona visual batik, tetapi juga menggali makna yang lebih dalam.

“Keindahan batik bukan hanya pada motif dan warna, tetapi juga pada kisah, filosofi, dan jati diri bangsa Indonesia. Kami ingin menghadirkan perempuan muda yang tidak hanya anggun, tetapi juga berpengetahuan dan berkontribusi bagi pelestarian budaya,” ujar Mudita.

Miss Batik Indonesia dirancang sebagai wadah bagi perempuan muda untuk menjadi duta pelestarian budaya, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. 

Ajang ini menempatkan batik bukan hanya sebagai busana tradisi, melainkan sebagai simbol nilai, kemandirian, dan keberlanjutan warisan leluhur.

Tahun ini, Miss Batik Indonesia 2025 juga menghadirkan semangat kolaborasi lintas sektor.

“Pada Miss Batik Indonesia 2025 ini kami berkolaborasi dengan beberapa pihak. Salah satunya adalah Kampung Batik Laweyan. Di mana kami akan menyelenggarakan mini showcase atau gelar busana sederhana yang dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran produk Kampung Batik Laweyan yang menggunakan malam sawit, yaitu malam yang ramah lingkungan atau go green,” ungkap Mudita.

Acara di Kampung Batik Laweyan dijadwalkan berlangsung Sabtu malam, 18 Oktober 2025, bertepatan dengan kolaborasi bersama Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta).

“Finalis Miss Batik Indonesia nantinya akan mengenakan dua busana — pertama dari Kampung Batik Laweyan yang menggunakan malam sawit, dan kedua dari mahasiswa Prodi Mode Desain Batik ISI Surakarta,” lanjut Mudita.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pelestarian batik tidak berhenti pada panggung kontes semata, tetapi juga membuka ruang bagi inovasi, kreativitas, dan praktik berkelanjutan dalam industri mode lokal.

Miss Batik Indonesia 2025 diikuti oleh finalis dari berbagai provinsi yang telah melewati seleksi ketat, mulai dari tahap daring hingga karantina di Kota Solo. 

Selama karantina, para finalis mengikuti pelatihan intensif mencakup public speaking, etika, kebudayaan, eco fashion, kepemimpinan, hingga community project.

Pelatihan tersebut bertujuan membentuk figur perempuan muda yang mampu menjadi agen perubahan, membawa semangat pelestarian batik ke konteks modern yang dinamis.

Puncak acara Grand Final Miss Batik Indonesia 2025 akan digelar pada Sabtu, 19 Oktober 2025, di The Sunan Hotel Solo. 

Sebanyak 10 finalis terbaik akan berkompetisi memperebutkan gelar utama dan berbagai gelar atribut bergengsi.

Namun, lebih dari sekadar gelar, ajang ini menjadi momen penting untuk memperkuat misi pelestarian batik di tingkat nasional maupun internasional, dengan menghadirkan generasi muda yang mampu menggaungkan nilai-nilai luhur budaya lewat kreativitas dan aksi nyata. //Bang

Type above and press Enter to search.