TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Ciptakan Pemerintahan yang Dekat dan Terbuka bagi Warga, Gubernur Jateng Hadirkan Program Rumah Rakyat

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan inisiatif Program Rumah rakyat

WARTAJOGLO, Solo - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini semakin mendekatkan diri dengan masyarakat melalui Program Rumah Rakyat. 

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan inisiatif tersebut di Kantor Cabang Dinas Pendidikan VII, Pasar Kliwon, Surakarta, Kamis 30 Oktober 2025.

Rumah Rakyat merupakan pusat pelayanan dan pengaduan masyarakat yang dibuka di setiap eks Bakorwil Jawa Tengah. 

Setelah sebelumnya diresmikan di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Semarang, kini fasilitas serupa hadir di Pati, Surakarta, dan Banyumas.

“Sekarang masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Semarang. Yang di Solo, Sragen, Karanganyar, atau Boyolali bisa langsung ke Bakorwil Surakarta. Mengadu apa saja boleh,” ujar Gubernur Luthfi saat peluncuran.

Program Rumah Rakyat menjadi wujud nyata pemerintahan terbuka dan responsif. Di setiap Bakorwil, ruangan kantor difungsikan sebagai pusat pengaduan 1x24 jam, tempat masyarakat bisa datang langsung menyampaikan aspirasi, saran, hingga keluhan pelayanan publik.

“Kita buka selebar-lebarnya. Ini barometer pelayanan kita. Aduan yang masuk harus ditindaklanjuti dalam 24 jam,” tegas Luthfi.

Langkah ini, menurutnya, adalah upaya menghadirkan negara di tengah masyarakat. Pemerintah tidak lagi menunggu laporan datang, tetapi aktif membuka akses seluas-luasnya agar warga bisa berpartisipasi dalam perbaikan layanan publik.

Sebagai pelengkap, Pemprov Jateng meluncurkan Aplikasi Super Apps Jateng Ngopeni Nglakoni (JNN), yakni platform digital yang memuat kanal pengaduan, informasi publik, dan layanan darurat 24 jam.

Melalui JNN, warga bisa melapor, memantau tindak lanjut laporan, hingga berkomunikasi langsung dengan petugas tanpa harus datang ke kantor. 

Sejak diluncurkan pada Mei 2025, sistem ini telah menerima lebih dari 9.300 aduan, dengan 5.900 di antaranya berhasil diselesaikan.

“Pelayanan publik bukan sekadar administrasi, tapi soal empati. Pemerintah harus hadir, mendengarkan, dan menyelesaikan. Itulah makna ngopeni sekaligus nglakoni,” ujar Luthfi.

Program Rumah Rakyat dan aplikasi JNN dikembangkan secara kolaboratif antarperangkat daerah, dengan dukungan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Jawa Tengah sebagai mitra strategis pengawasan dan peningkatan mutu layanan publik.

Gubernur menegaskan, semangat keterbukaan informasi harus menjadi budaya baru dalam birokrasi Jawa Tengah.

“Sekarang semua harus terbuka. Masyarakat bisa mengecek anggaran dan program. Karena birokrasi kita dari masyarakat, untuk masyarakat, dan demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Dengan hadirnya Rumah Rakyat di empat wilayah yakni Semarang, Pati, Surakarta, dan Banyumas, maka masyarakat kini memiliki akses lebih dekat untuk berinteraksi langsung dengan pemerintah.

“Silakan datang. Rumah kalian yang di Solo ada di Bakorwil Surakarta, yang di Pati ada Bakorwil Pati, dan yang di Banyumas melayani Cilacap serta sekitarnya. Pemerintah siap melayani kapan saja,” pungkas Luthfi. //Kls

Type above and press Enter to search.