TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Desalinasi Air Laut, Beri Harapan Baru untuk Warga di Pesisir Kabupaten Brebes

Warga mengaktifkan mesin desalinasi air laut di Desa Randusanga Kulon, Brebes

WARTAJOGLO, Brebes - Di tengah teriknya pesisir utara Jawa Tengah, masyarakat Desa Randusanga Kulon, Kabupaten Brebes, kini bisa tersenyum lega. 

Air bersih yang dulu menjadi barang langka, kini mudah didapat. Tak lagi harus berjalan jauh atau membeli dengan harga mahal, karena di desa mereka kini berdiri instalasi desalinasi air laut, sebuah inovasi yang mengubah air asin menjadi sumber kehidupan.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah membangun enam titik desalinasi air bersih di wilayah pesisir utara, meliputi Brebes, Pekalongan, Demak, dan Pati. 

Pembangunan ini menggunakan kombinasi dana APBD dan CSR tahun 2025, sebagai upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di kawasan yang selama ini rentan kekeringan dan terdampak air rob.

Bagi Sri Hastutik, warga Randusanga Kulon, keberadaan desalinasi adalah anugerah yang tak ternilai. Ia kini cukup berjalan sebentar untuk membeli air bersih dengan harga Rp 2.500 per galon, yang berarti setengah dari harga air isi ulang biasa.

“Senang sekali karena kalau butuh air bersih lebih dekat dan harganya murah. Dulu kalau beli air harus menempuh jarak satu kilometer,” ujarnya sambil tersenyum.

Air hasil desalinasi pun memiliki kualitas tinggi dan aman dikonsumsi langsung, tanpa harus dimasak terlebih dahulu. 

Di rumah Sri, ada seorang bayi berusia tiga bulan. Ia mengaku lebih tenang karena air dari desalinasi tidak berasa asin dan layak digunakan untuk membuat susu bayi.

“Ya airnya bagus. Kalau buat susu bayi bisa sehat, dan rasanya tidak asin,” tambahnya.

Tak hanya warga, pelaku usaha kecil pun ikut merasakan manfaat besar dari program ini. Supriyatin, pemilik warung makan di desa yang sama, menuturkan bahwa air hasil desalinasi bahkan lebih disukai pelanggannya.

“Rasanya ada manisnya, lebih enak dibanding air di sini. Jadi pelanggan lebih suka,” katanya.

Sebelum ada bantuan desalinasi, Supriyatin harus mengambil air dari sumur bor yang letaknya jauh, dan airnya harus dimasak dulu karena sering terasa asin. 

Kini, dengan air desalinasi yang jernih dan siap minum, ia bisa menghemat waktu dan biaya untuk kebutuhan rumah tangga maupun warungnya.

Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, menyebutkan bahwa pembangunan desalinasi ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjawab persoalan masyarakat pesisir.

“Pemerintah hadir dan tahu, mana program prioritas yang harus dilakukan untuk masyarakat,” ujarnya.

Menurut Afan, ada lebih dari 9.200 jiwa penduduk di desanya yang selama ini bergantung pada air sumur dengan rasa asin akibat intrusi air laut. 

Kini, instalasi desalinasi di desanya mampu memproduksi lebih dari 200 galon air bersih per hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pelaku UMKM lokal.

Ke depan, pihak desa berencana mengembangkan unit desalinasi ini melalui kerja sama dengan Bumdes dan Koperasi Desa Merah Putih. 

Mereka bahkan ingin menjadikan air hasil desalinasi sebagai penopang industri lokal seperti produksi sirup dan permen berbahan rumput laut, yang menjadi potensi ekonomi khas pesisir Randusanga.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, menjelaskan bahwa program desalinasi ini merupakan implementasi dari semangat kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

Yang mana keduanya mengusung slogan “Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui kepedulian dan kerja nyata.

“Ada tiga titik bantuan desalinasi yang bersumber dari APBD, dan tiga lagi dari CSR. Jadi total ada enam titik di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” jelas Hanung.

Ia menambahkan, program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan dasar air bersih, tetapi juga berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan dan stunting, yang selama ini menjadi tantangan utama di daerah pesisir.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar program ini berlanjut di tahun 2026. Karena manfaatnya sangat nyata bagi masyarakat,” tegasnya. //Sik

Type above and press Enter to search.