TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Gebrakan HSN 2025, Ribuan Pesantren di Jawa Tengah Disasar Program Speling

Gubernur Ahmad Luthfi menyaksikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk santri

WARTAJOGLO, Kudus - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Jawa Tengah ditandai dengan langkah konkret yang menyentuh langsung kehidupan ribuan santri. 

Bertepatan dengan apel puncak peringatan HSN di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen meluncurkan dan mulai menerjunkan tim Dokter Spesialis Keliling (Speling) ke 5.479 pesantren di seluruh Jawa Tengah.

Inisiatif kesehatan ini bukan sekadar pemeriksaan rutin, melainkan komitmen serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk memastikan layanan kesehatan berkualitas bagi komunitas pesantren.

Gubernur Ahmad Luthfi, usai memimpin upacara dan mengecek program Speling, menegaskan bahwa kesehatan santri adalah prioritas. 

"Ini kita lakukan pemeriksaan di basis santri, yaitu pesantren di Jawa Tengah. Ada 5.479 pesantren," ujarnya pada Rabu 22 Oktober 2025.

Program Speling ini akan diakselerasi untuk memberikan layanan kesehatan langsung dari dokter spesialis. 

Kehadiran tim dokter spesialis keliling menjadi sangat krusial mengingat kondisi di lingkungan pesantren yang padat, yang kerap rentan terhadap penyakit menular.

Salah satu fokus utama dari program Speling adalah penelusuran (tracing) dan penanggulangan penyakit dengan potensi penularan tinggi, seperti Tuberkulosis (TBC) dan penyakit kulit.

"TBC ini menjadi prioritas pemerintah maka harus dilakukan tracing dan pengobatan sampai tuntas. Kalau ada satu santri yang kena, pesantren itu harus dilakukan pemeriksaan," ujar Gubernur Luthfi. 

Upaya ini mencerminkan langkah preventif dan kuratif Pemprov Jateng untuk menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan aman dari wabah.

Di mata Gubernur Luthfi, perhatian terhadap kesehatan santri adalah investasi jangka panjang bagi daerah dan negara. Santri adalah bagian dari masyarakat produktif dan masa depan bangsa.

"Kalau santri kita sehat, ke depannya akan menjadi anak-anak yang mempunyai daya kreativitas tinggi dan berdaya saing," jelasnya. 

Dengan tubuh dan jiwa yang sehat, santri diharapkan dapat menyerap ilmu agama dan umum secara maksimal, siap berkiprah sebagai agen perubahan.

Inisiatif Speling ini berjalan beriringan dengan program prioritas Pemprov Jateng lainnya, yaitu "Pesantren Obah". Program ini bertujuan menjadikan pesantren dinamis, mandiri, dan berdaya saing.

Sebagai pelengkap dari jaminan kesehatan (Speling), Pemprov Jateng juga meluncurkan program beasiswa santri dan pengasuh pesantren yang diluncurkan sehari sebelumnya. 

Beasiswa ini menawarkan kesempatan sekolah di dalam negeri, bahkan hingga ke luar negeri seperti Mesir dan Yaman, sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia pesantren secara menyeluruh. //Kls

Type above and press Enter to search.