TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Gelar Tur ke Museum Al Sirah, Hajar Aswad Mubaroq Tawarkan Pengalaman Spiritual Menakjubkan bagi Jamaah Umrah

Perayaan milad ke-13 Hajar Aswad Mubaroq di komplek Museum Al Sirah, Madinah

WARTAJOGLO, Madinah — Jamaah Umrah asal Indonesia kini memiliki destinasi baru yang sarat nilai sejarah dan spiritualitas. 

Melalui kerja sama dengan Saudi Tourism Authority (STA), biro perjalanan Hajar Aswad Mubaroq menggelar tur khusus ke Museum Al Sirah di Madinah, sebuah destinasi religi modern yang tengah menjadi magnet baru bagi para peziarah dari seluruh dunia.

Museum yang terletak di sisi belakang Masjid Quba ini baru diresmikan pada tahun 2024, dan langsung menarik perhatian jamaah Umrah karena keistimewaannya dalam menampilkan kisah perjalanan hidup dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, khususnya peristiwa Hijrah dari Makkah ke Madinah.

Direktur PT Hajar Aswad Mubaroq, Retno Anugerah Andriyani, menjelaskan bahwa tur ke Museum Al Sirah merupakan bagian dari upaya memberikan nilai tambah bagi jamaah Umrah. 

“Kami ingin jamaah tidak hanya beribadah, tetapi juga memahami lebih dalam sejarah perjuangan Rasulullah SAW. Karena itu, kami menggandeng Saudi Tourism Authority untuk menghadirkan tur edukatif dan spiritual ini,” ujarnya.

Museum Al Sirah menawarkan pengalaman yang berbeda dari kunjungan ziarah pada umumnya. 

Dengan dukungan teknologi audio visual interaktif, pengunjung diajak menelusuri kisah hijrah Nabi Muhammad SAW secara imersif, mulai dari perjuangan meninggalkan Makkah, perjalanan penuh risiko di padang pasir, hingga momen bersejarah ketika tiba di Madinah.

Selain itu, museum ini juga menghadirkan rekonstruksi visual dan narasi 3D yang menggugah emosi, membuat jamaah seakan hadir langsung di masa Rasulullah. 

Semua dikemas dengan pendekatan modern tanpa menghilangkan nilai-nilai sakral dari kisah tersebut.

Tak hanya ruang pamer utama, kompleks Museum Al Sirah juga mencakup dua lokasi bersejarah yang menjadi daya tarik besar bagi pengunjung.

Dua lokasi itu yakni Bustan Al Mustadal, kebun kurma yang dahulu menjadi saksi kedatangan Rasulullah di Madinah, serta Sumur Athq, sumber air yang digunakan Nabi untuk minum dan berwudhu.

“Jamaah kami sangat antusias saat berkunjung ke lokasi-lokasi ini. Ada rasa haru dan kedekatan spiritual yang sulit diungkapkan dengan kata-kata,” tutur Retno.

Tur ke Museum Al Sirah ini juga bertepatan dengan Milad ke-13 Hajar Aswad Mubaroq, sebuah momen reflektif bagi biro perjalanan Umrah asal Solo yang kini telah memiliki cabang di berbagai kota besar seperti Jakarta, Jogja, Surabaya, Bandung, dan Pekanbaru. 

Sejak berdiri pada 2012, perusahaan ini telah memberangkatkan rata-rata 5.000 jamaah Umrah setiap tahun.

“Perjalanan kami selama 13 tahun tidak hanya tentang mengantarkan jamaah beribadah, tapi juga memperkaya makna spiritual mereka. Museum Al Sirah menjadi simbol perjalanan iman dan sejarah yang patut dikenang,” tambahnya.

Kehadiran Museum Al Sirah juga menjadi bagian dari program Visi Saudi 2030, yang menempatkan pariwisata sebagai pilar utama transformasi ekonomi Arab Saudi menuju sektor non-minyak. 

Tur seperti yang digelar Hajar Aswad Mubaroq menjadi wujud sinergi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi para Jamaah Umrah.

“Ke depan, kami akan terus bekerja sama dengan Saudi Tourism Authority untuk menghadirkan destinasi-destinasi inspiratif lain yang bisa memperkaya perjalanan spiritual jamaah Umrah Indonesia,” pungkas Retno. //Her

Type above and press Enter to search.