TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Nawal Arafah Yasin Dorong Muslimat NU Bersinergi Bangun Jawa Tengah yang Berdaya dan Berakhlak

Nawal Arafah Yasin, saat menghadiri acara Blora Bersholawat dan Harlah ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di GOR Mustika, Kabupaten Blora

WARTAJOGLO, Blora — Perempuan memiliki peran penting dalam membangun peradaban dan kesejahteraan masyarakat. 

Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, saat menghadiri acara Blora Bersholawat dan Harlah ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di GOR Mustika, Kabupaten Blora, Minggu 19 Oktober 2025.

Menurut Nawal, Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia telah menjadi motor penggerak berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. 

Karena itu, ia mendorong agar Muslimat NU terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat.

“Muslimat NU memiliki peranan sangat luar biasa untuk impact sosialnya, kemudian bisa menggerakkan masyarakat untuk berkolaborasi dengan pemerintah,” ujar Nawal yang juga dikenal sebagai Bunda Forum Anak Nasional (FAN) Jateng.

Nawal menilai, selama ini kerja sama antara Muslimat NU dan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota sudah berjalan baik. 

Sejumlah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat telah dilaksanakan secara kolaboratif.

Di antaranya adalah pengelolaan sampah melalui bank sampah, dan pelatihan parelegal bagi pendamping perempuan korban kekerasan. 

Dua program itu bukan hanya meningkatkan kesadaran lingkungan dan keadilan sosial, tapi juga memperkuat kapasitas perempuan di akar rumput.

“Kolaborasi seperti ini perlu terus dilanjutkan, karena Muslimat NU sangat efektif menjangkau masyarakat hingga ke tingkat desa,” imbuh Nawal.

Memasuki usia ke-79 tahun, Nawal mengajak seluruh kader Muslimat NU untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi bersama, sehingga tidak hanya memperkuat organisasi, tetapi juga meneguhkan nilai-nilai spiritual dan sosial.

“Mari kita jaga hubungan dengan Allah (hablum minallah), hubungan antarsesama manusia (hablum minannas), serta memperkuat nilai-nilai ke-Aswajaan,” pesannya.

Ia menegaskan, perempuan Muslimat NU harus menjadi teladan dalam akhlak, solidaritas sosial, dan ketangguhan keluarga, agar keberadaannya memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Nawal juga menyoroti pentingnya keberlanjutan tiga program unggulan Muslimat NU di Jawa Tengah yang dikenal sebagai Program Mustika, yaitu Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan), Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar).

Menurut Nawal, ketiga program ini memiliki dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Misalnya, Mustika Darling telah melahirkan para duta lingkungan dan mendorong terbentuknya bank sampah hingga tingkat RW.

“Program-program ini bukan hanya simbol, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Kami akan kawal bersama agar ketiganya berjalan dengan baik,” tegas Ketua BKOW Jawa Tengah itu.

Nawal juga menambahkan bahwa peran Muslimat NU sangat dibutuhkan dalam menyukseskan berbagai program strategis pemerintah, seperti yang dijalankan oleh DP3AKB dan BKKBN, terutama dalam isu perlindungan anak, penguatan keluarga, dan pengendalian stunting.

“Kader Muslimat bisa menjadi jembatan untuk menyambungkan program-program pemerintah agar manfaatnya lebih luas dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutur istri Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen itu.

Melalui kolaborasi yang harmonis antara Muslimat NU dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Nawal berharap muncul sinergi yang lebih solid dalam membangun masyarakat yang berdaya, sehat, dan berakhlak.

“Insyaallah akan kami kawal bersama-sama agar program Mustika ini dan kerja sama lainnya bisa dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya. //Kls

Type above and press Enter to search.