![]() |
Para siswa SMP N 1 Jati Kudus menyiapkan menu MBG yang diterimanya |
WARTAJOGLO, Kudus - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah memberikan dampak positif bagi siswa dan keluarga di SMP Negeri 1 Jati, Kudus.
Program ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga meringankan beban ekonomi keluarga.
Pada Selasa 14 Oktober 2025, suasana di sekolah tersebut tampak lebih ramai dari biasanya. Para siswa berbaris sambil membawa wadah makanan untuk menerima menu makan siang, berupa makaroni dengan lauk tempe tepung stik, sayur jagung, dan buah pisang.
Salah satu siswi kelas 9, Qairin Alisha Alma, mengaku program MBG memberikan manfaat besar.
“Sekarang bisa nabung Rp5.000 tiap hari. Dulu uang itu buat beli nasi di kantin. Karena sudah dapat makan dari sekolah, jadi disimpan buat tabungan,” ujarnya.
Alisha menambahkan, sejak program MBG berjalan saat ia duduk di kelas 8, pihak sekolah selalu menyajikan menu bervariasi setiap hari, mulai dari nasi lauk ayam, burger, hingga mie ayam. Setiap Sabtu juga diberikan tambahan snack. “Bikin semangat sekolah,” katanya.
Program ini turut dirasakan manfaatnya oleh orang tua siswa.
“Ibu senang karena enggak perlu masak banyak. Uang saku bisa dikurangi, sebagian ditabung,” tutur Alisha menirukan ucapan ibunya.
Siswa lain, Iqbal Maulana Zakaria, juga mengaku terbantu dengan adanya MBG.
“Rasanya enak. Habis makan siang, sampai rumah kadang enggak makan lagi, langsung tidur,” ujarnya sambil tersenyum.
Iqbal menuturkan, program ini membantu mengurangi pengeluaran keluarga.
“Dengan adanya makan gratis ini, pengeluaran keluarga jadi berkurang. Ibu juga senang karena saya sudah makan di sekolah,” katanya.
Kepala SMPN 1 Jati Kudus, Sumaryatun, menjelaskan, terdapat sekitar 811 siswa yang menerima manfaat dari program MBG.
Menurutnya, selain membantu memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga meningkatkan semangat belajar siswa.
“MBG ini diharapkan bisa tetap berlangsung. Kami berharap jangka panjangnya, dapat membantu siswa dalam mencukupi gizinya, dari karbohidrat, protein, vitamin, bahkan susu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, meminta agar seluruh pihak terkait, mulai dari orang tua, guru, hingga penyedia makanan, terus berkoordinasi untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan program.
“Teruslah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait kebersihan lingkungan, penjamah makanan, dan sarana pendukung lainnya. Jika ada keluhan, SPPG harus mau mendengar dan menindaklanjuti,” ungkapnya.
Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Semangat untuk Berhemat https://t.co/ZfpSkRkzTx
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) October 14, 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), terus mendorong pelaksanaan program ini agar berjalan optimal.
Pemerintah Provinsi juga memastikan setiap Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) serta membentuk posko penanganan KLB MBG di seluruh daerah. //Sik