![]() |
| Kenangan Prof Henry Indraguna bersama keluarganya, usai mendapat kenaikan pangkat sebagai Pangeran Sentana dari mendiang Sinuhun Pakubuwono XIII |
WARTAJOGLO, Solo - Duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Minggu 2 November 2025 pagi.
Sang raja, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (S.I.S.K.S) Pakubuwono (PB) XIII wafat setelah sekian lama bergulat dengan kondisi kesehatan yang terus menurun.
Sinuhun PB XIII meninggal dunia di RS Indriati Solo Baru, setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.
Kabar meninggalnya salah satu raja dari kerajaan pecahan Mataram Islam ini pun sontak mengejutkan berbagai pihak, terutama yang memiliki hubungan dengan keraton.
Salah satunya adalah pengacara kondang Prof. KPA. Dr. Dr. Henry Indraguna Pradatanagoro, SH, MH, CRA, CMLC.
Pria yang juga guru besar ilmu hukum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang ini memang memiliki kenangan khusus bersama mendiang Sinuhun PB XIII.
Sebab pria yang juga Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar dan Ketua DPP Ormas MKGR itu juga merupakan Sentana Dalem di Keraton Surakarta Hadiningrat.
Bahkan terakhir dia mendapat kenaikan pangkat menjadi Pangeran Sentana dengan gelar Kanjeng Pangeran Arya (KPA) pada 26 November 2023 silam.
Saat itu tak cuma Henry, sang istri Fangky Christina Hartati juga mendapatkan anugerah kekancingan pangkat sebagai Bupati Sepuh, sehingga namanya menjadi Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Fangky Christina Hartati Candraningtyas.
Kenaikan pangkat diberikan langsung oleh mendiang Sinuhun PB XIII yang didampingi oleh sang permaisuri.
Sinuhun dan permaisuri pun lantas mengajak Henry bersama keluarganya untuk berfoto bersama.
Kenaikan pangkat diberikan karena sebagai seorang tokoh masyarakat, Henry dipandang memiliki peran besar dalam ikut membesarkan nama Keraton Surakarta Hadiningrat.
Usai mendapat kenaikan pengkat, Henry pun berharap agar berbagai permasalahan yang ada di Keraton Surakarta Hadiningrat terutama yang terkait dengan konflik bisa segera selesai.
"Harapan saya tentu tidak ada lagi sengketa, tidak ada lagi masalah, semua damai. Sehingga bisa berdampak baik pada citra Kota Solo di mata dunia," terangnya.
Kenangan itulah yang membuat Henry merasakan duka mendalam saat mendengar Sinuhun wafat. Karenanya dia berdoa agar Sinuhun mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Tentunya saya menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisiNya," ujar Henry dalam sebuah pesan singkat.
Jenasah Sinuhun sendiri tiba di rumah duka pada Minggu (2/11) siang, yang lantas akan disemayamkan di Masjid Pujosono, yang terletak di dalam komplek Keraton Surakarta Hadiningrat.
Di masjid ini, jenasah akan disemayamkan selama kurang lebih 3 hari, sembari menunggu kedatangan para keluarga dan masyarakat yang akan datang melayat.
Menurut rencana, jenasah akan dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Mataram, Pajimatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, pada Rabu 5 November 2025.
Sinuhun Pakubuwono XIII Wafat, Prof Henry Indraguna Ungkap Kenangan Bersama Mendiang Sang Raja https://t.co/FOHJWUNB92
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) November 2, 2025
Prosesi upacara adat akan menyertai pemberangkatan jenasah, yang rencananya akan dibawa menggunakan kereta jenasah koleksi keraton menuju Loji Gandrung.
Selanjutnya dari Loji Gandrung jenasah akan dibawa menggunakan ambulans menuju Imogiri untuk dimakamkan bersama para raja trah Mataram, baik dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat, maupun Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat. //Sik
