POPULER

Rekor MURI jadi Buah Manis Proses Edukasi Komunikotavisual di Tengah Pandemi

Rekor MURI jadi Buah Manis Proses Edukasi Komunikotavisual di Tengah Pandemi


Rangkaian kerja keras Basnendar untuk menciptakan 100 desain poster dalam 100 hari, terbayar lunas dengan penghargaan dari MURI

WARTAJOGLO, Solo - Suara  khas Agus Bento yang membawakan lagu Belum Ada Judul milik Iwan Fals, serasa membius semua orang yang hadir di halaman Republik Aeng-Aeng Kota Solo, Jumat (3/7) pagi. Suasana yang sebelumnya begitu riuh karena canda pun mendadak hening. Semua fokus pada sosok penyanyi bertubuh subur yang memiliki suara mirip Iwan Fals itu. 

Ya. Pemilik nama Agus Nugroho yang dikenal sebagai Iwan Fals dari Solo ini, memang sengaja dihadirkan untuk memberi hiburan pada para tamu. Yang datang dalam acara penganugerahan penghargaan Museum Rekor Dunia - Indonesia untuk sosok Basnendar Herry Prilosadoso. Sebagai pembuat 100 poster tentang corona, dalam 100 hari secara berturut-turut tanpa henti. 

Dan lagu Belum Ada Judul seolah bisa sedikit mewakili suasana. Di mana lagu yang bertema tentang sebuah persahabatan itu sejalan dengan rangkaian tema beaar dari poster-postee yang dibuat Basnendar. Yang menonjolkan tentang kerjasama, persaudaraan dan mungkin juga persahabatan, untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Poster sendiri memang menjadi salah satu media yang sangat efektif untuk memberi indormasi dan bahkan mengedukasi masyarakat, terkait suatu hal. Termasuk salah satunya pencegahan virus corona. Dan hal inilah yang lantas mendorong Basnendar untuk ikut ambil peran dalam upaya penyelesaian pandemi ini. Tentunya dengan kemampuan yang dimilikinya, yakni sebagai seorang desainer grafis. 

BACA JUGA:

Mengedukasi Masyarakat Terkait Corona dengan Poster


Dosen DKV FSRD ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta inipun mulai menggarap proyek tersebut, sejak 25 Maret 2020 lalu. Yang juga merupakan salah satu proyek besar dari lembaga independen Komunikotavisual yang diidrikannya. 

Menggarap 100 poster dengan desain dan tema yang berbeda-beda dalam 100 hari secara kontinyu, tentu bukan pekerjaan mudah. Meski hal ini sudah jadi pekerjaannya sehari-hari sebagai seorang dosen jurusan desain grafis. Tapi sebagai manusia biasa tentunya Basnendar juga kerap dibenturkan dengan dinamika suasana hati dan pikiran. Yang berpengaruh pada munculnya ide-ide segar untuk membuat rancangan poster. 

Basnendar menunjukkan desain poster ke 100 yang diciptakannya sebagai upaya pencegahan virus corona
"Pasti ada kalanya ide saya buntu. Jika sudah begitu, saya coba merefresh dengan melihat seluruh hasil karya yang sudah saya buat. Lalu coba cari masukan dari saudara, teman atau sahabat, agar bisa mendapat gambaran-gambaran ide baru," jelas Basnendar saat ditemui usai menerima penghargaan Rekor MURI, yang diserahkan secara virtual oleh pendiri MURI, Jaya Suprana. 

Dengan alasan masih dalam masa pandemi, Jaya Suprana memang tidak bisa datang ke Solo untuk menyerahkan penghargaan secara langsung. Dia hanya menyampaikan penghargaan secara simbolis lewat video conference. Yang selanjutnya penghargaan secara fisik diberikan oleh Mayor Haristanto kepada Basnendar. 

BACA JUGA:

Proses Kreatif Terciptanya Poster, Diulas Habis dengan Ahlinya di Acara Ngesus


Yang menarik, Mayor yang merupakan kakak kandung dari Basnendar,  bisa disebut sebagai pemegang rekor MURI terbanyak di Indonesia. Pria yang kerap menggelar berbagai aksi teatrikal di Kota Solo ini telah mengoleksi 31 penghargaan. Dan bila ditotal secara keseluruhan bersama adik-adiknya, keluarga Mayor telah berhasil mengumpulkan 34 piagam MURI. Yang dipajang dan qbisa dilihat di salah satu ruangan markas Republik Aeng-Aeng. 

Dengan didapatkannya penghargaan dari MURI ini tentunya jadi kebanggaan tersendiri bagi Basnendar. Setidaknya sebuah apresiasi besar telah didapatkan dari kerja keras yang dilakukannya selama beberapa bulan terakhir. 

Namun bagi pria asli Wonogiri ini, tentu hal itu bukan tujuan utamanya. Sebab pencegahan penularan corona tetap menjadi tujuan besar yang ingin diraih. Tentunya melalui proses edukasi yang dilakukannya dengan media poster. 

Karena itulah, selain diposting setiap hari di seluruh akun media sosialnya. Masyarakat juga dibebaskan mengambil desain poster itu, untuk dipakai dalam berbagai produk. Sehingga misi dari Basnendar yang tertuang dalam poster itu, bisa dengan mudah tersampaikan ke masyarakat luas. 

"Bagi saya yang terpenting adalah masyarakat bisa paham dengan wabah corona ini. Sehingga bisa melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan. Karena itu semua desain poster ini bebas diunduh dan dipakai siapa saja. Bahkan mau diproduksi dalam bentuk apa saja juga bebas," lanjutnya. 

Tercapainya target 100 poster dan raihan penghargaan MURI bukan berarti tugas Basnendar selesai. Meski untuk sementara dia ingin istirahat sebentar untuk merefresh ide. Namun ke depan akan ada langkah-langkah baru sebagai bagian dari visi dan misinya untuk memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menerbitkan buku berisi seluruh poster hasil karyanya. //bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close