TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Spektakuler! Mahasiswa PGSD UMS Tampilkan 33 Karya Tari di Ajang "Menari Imaji dan Kreasi"

Penampilan para mahasiswa PGSD UMS di Gedung Wayang Orang Sriwedari

WARTAJOGLO, Solo - Gedung Wayang Orang Sriwedari kembali menjadi saksi semaraknya kreativitas mahasiswa. Kali ini dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 

Selama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis, 18–19 Juni 2025, digelar pergelaran tari bertajuk "Menari Imaji dan Kreasi PGSD UMS" — sebuah acara penuh warna yang menjadi bagian dari mata kuliah Seni Tari.

Dengan memukau, sebanyak 33 karya tari hasil eksplorasi dan pengolahan ide para mahasiswa ditampilkan di atas panggung. 

Gerak-gerak yang ekspresif, iringan musik dinamis, serta kostum penuh warna menjadikan setiap pertunjukan tidak hanya menarik secara visual, tapi juga menyentuh sisi emosional dan intelektual penonton. 

Ini bukan sekadar pentas seni, melainkan puncak dari proses panjang pembelajaran dan produksi karya yang membutuhkan disiplin, ketekunan, dan kerja keras.

Dalam sambutannya, Dr. Anatri Destya, S.T., M.Pd., mewakili Kaprodi PGSD UMS, menyampaikan bahwa proses penciptaan tari melibatkan tahapan yang sangat detail dan serius.

“Melalui karya tari ini, mahasiswa tidak hanya belajar menari, tetapi juga memahami bagaimana seni bisa menjadi kontribusi nyata dalam pendidikan dasar — baik dari sisi budaya, ekonomi, maupun sebagai bentuk ibadah,” ujarnya.

Pergelaran ini menjadi ajang pembuktian bahwa seni tari bisa menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. 

Menurut dosen pengampu mata kuliah Seni Tari, Dwi Wahyudiarto, S.Kar., M.Hum. dan Yulela Nur Imama, M.Sn., pemahaman dan keterampilan dasar dalam seni tari sangat relevan bagi calon guru sekolah dasar.

“Tari bukan hanya ekspresi seni, tetapi juga media edukatif. Ini mendukung pengembangan karakter, motorik, dan kecintaan terhadap budaya bangsa,” ungkap Dwi Wahyudiarto.

Tak hanya menampilkan kreativitas, acara ini juga menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan menyusun konsep, bekerja sama dalam tim, hingga tampil percaya diri di atas panggung. 

Hal ini sejalan dengan visi PGSD UMS untuk mencetak pendidik yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif, berbudaya, dan inspiratif.

Yulela Nur Imama menambahkan bahwa guru yang mampu menghadirkan unsur seni dalam kegiatan belajar akan menciptakan suasana kelas yang lebih menyenangkan, inklusif, dan penuh makna.

“Kami ingin para mahasiswa mampu menjadi guru yang bisa membangun koneksi emosional dan imajinatif dengan anak-anak lewat pendekatan seni,” tuturnya.

“Menari Imaji dan Kreasi” bukan hanya pertunjukan tari, namun perwujudan dari visi besar PGSD UMS yakni mendidik dengan hati dan mencerdaskan dengan budaya. Yang mana lewat panggung Sriwedari, semangat itu disuarakan dengan indah, gerak demi gerak. //Hum

Type above and press Enter to search.