![]() |
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wagub Taj Yasin menyerahkan hadiah kepada para siswa yang menjadi juara lomba dalam rangka peringatan HUT Provinsi Jateng ke-80 |
WARTAJOGLO, Batang – Perayaan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah pada Selasa 19 Agustus 2025, menjadi panggung penting bagi Gubernur Ahmad Luthfi untuk menyampaikan capaian pembangunan daerah yang kian menggembirakan.
Bertempat di Lapangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Luthfi menegaskan bahwa enam bulan kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Gus Yasin telah menghasilkan arah pembangunan yang jelas dan positif.
“Capaian Jawa Tengah pada Semester I 2025 menunjukkan tren pembangunan yang positif. Semua ini adalah buah kerja kolaboratif lintas sektor yang kita jalankan bersama,” kata Luthfi di hadapan peserta upacara.
Data yang dipaparkan Luthfi memperlihatkan perbaikan signifikan. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah naik dari 4,96% di triwulan I menjadi 5,28% pada triwulan II 2025.
Tak hanya itu, angka kemiskinan juga menunjukkan tren penurunan, dari 9,58% (Semester II 2024) menjadi 9,48% (Semester I 2025).
“Parameter utama pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kita berharap penurunan kemiskinan bisa lebih menggigit lagi,” ujarnya.
Meski inflasi naik dari 0,75% pada triwulan I menjadi 2,20% di triwulan II, Luthfi memastikan kondisi masih terkendali.
Pemerintah Provinsi akan terus memperkuat pengendalian harga pangan melalui operasi pasar, posko inflasi, dan koordinasi lintas kabupaten/kota.
Di sektor investasi, capaian Jawa Tengah patut dibanggakan. Hingga semester I 2025, realisasi investasi mencapai Rp 45,58 triliun—tertinggi di Pulau Jawa.
Kontribusi terbesar berasal dari Singapura, Tiongkok, Hongkong, Korea Selatan, dan Samoa Barat, dengan sektor unggulan meliputi industri alas kaki, tekstil, karet-plastik, elektronik, dan kawasan industri.
Kabupaten Demak tercatat sebagai penyumbang investasi terbesar senilai Rp 6,24 triliun, disusul Kendal, Batang, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang.
Sejalan dengan itu, serapan tenaga kerja pun meningkat signifikan. Tercatat, 222 ribu orang terserap di semester I 2025—angka tertinggi di Pulau Jawa.
“Investasi padat modal di Jateng terbukti juga menyerap banyak tenaga kerja,” tegas Luthfi.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mencatat kemajuan dalam layanan dasar. Untuk sektor pendidikan, anggaran Rp 9,355 triliun digelontorkan guna renovasi 322 sekolah, pembangunan 10 sekolah baru, beasiswa bagi 15 ribu siswa miskin, serta modernisasi alat praktik di 63 SMK.
Di bidang kesehatan, pembangunan Rumah Sakit Mata Daerah Soepardjo Roestam menjadi prioritas, disertai program asuransi kesehatan dan layanan lain.
Sementara itu, di sektor perumahan, Pemprov telah menangani 26.356 unit rumah pada tahun 2025.
Untuk pekerjaan umum, peningkatan jalan sepanjang 64,13 km dan rehabilitasi 68,73 km telah dilakukan, dengan 2.307,26 km jalan lainnya dirawat secara rutin. Pembangunan jembatan, irigasi, serta sarana lain juga digencarkan.
Di bidang sosial, Pemprov menyalurkan bantuan untuk 1.030 Kelompok Usaha Bersama (Kube), menyediakan sambungan listrik bagi rumah tangga kurang mampu, serta meningkatkan pelayanan di panti-panti sosial.
Positif, Capaian Pembangunan Jawa Tengah di 6 Bulan Kepemimpinan Ahmad Luthfi - Taj Yasin https://t.co/LbQvWdvVEU
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) August 19, 2025
Menutup pidatonya, Luthfi menegaskan bahwa capaian ini hanyalah langkah awal menuju visi besar “Jawa Tengah Maju dan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.” Ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun daerah.
“Membangun Jawa Tengah harus dengan semangat super team, bukan superman. Nyawa Jawa Tengah adalah kebersamaan dan gotong royong yang diwariskan para pendahulu kita,” tegasnya. //Sik