TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Breaking News

Mahasiswa KKN MBKM UNS Kelompok 7, Monitoring Masyarakat Desa Terkait Pengembangan Produk dari Sekam Padi

WARTAJOGLO, Klaten - Sebagai salah satu desa dengan sumber daya pertanian yang besar, Desa Brangkal yang berada di wilayah Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten juga menghasilkan limbah yang besar.

Namun demikian, limbah yang berupa sekam padi tersebut bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai. 

Hal ini mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 7,  untuk melakukan monitoring masyarakat Desa Brangkal, terkait pengembangan produk dari sekam padi.

Kegiatan ini dilakukan di Pendopo Balai Desa Brangkal, dengan target kelompok tani setempat dan langsung melibatkan mahasiswa KKN UNS Kelompok 7.

Warga Desa Brangkal saat berkumpul di balai desa untuk mendengarkan paparan dari mahasiswa KKN UNS

Berdasarkan survei lapangan yang telah mahasiswa KKN UNS Kelompok 7 lakukan, tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai pemanfaatan limbah sisa pembakaran sekam padi, yang ternyata bisa diolah menjadi Briket. 

“Yen sekam padi digawe briket mboten ngertos mas. Tapi yen batubara digawe briket kulo ngertos (Kalu sekam padi dibuat briket tidak tahu mas. Tapi kalau batubara dibuat briket saya tahu),” tutur Marwoto warga Desa Brangkal saat ditanya terkait pengolahan sekam padi.

Biasanya, dalam masa panen dapat diperoleh sekitar 20-30% sekam padi, 8-12% dedak dan 50-63,5% beras giling dari bobot awal gabah. 

Pembakaran sekam padi dapat lebih stabil dan merata, dikarenakan kadar selulosa sekam yang cukup tinggi. 

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 7 memberikan penyuluhan kepada Kelompok Tani Desa Brangkal, terkait langkah pembuatan briket yang cukup mudah. 

Yang mana dalam pembuatannya melalui 3 tahapan yaitu pembuatan arang sekam padi, pembuatan briket kemudian pengeringan. 

Bahan yang dibutuhkan juga hanya 3 yaitu sekam padi, cerobong yang digunakan sebagai media pembakaran sekam, dan kayu api sebagai bahan bakar pada proses pengarangan sekam. 

Adapun cara pembuatannya adalah : 

1. Persiapkan tempat untuk membuat arang sekam dan buat bara api, kemudian tutup bara api menggunakan cerobong;
2. Tutup cerobong menggunakan sekam kering, pembakaran terjadi tanpa menimbulkan api sehingga lama kelamaan sekam padi mengalami perubahan warna
3. Apabila sekam telah berubah warna menjadi hitam, angin-anginkan dan siap untuk dijadikan briket dari sekam padi.
4. Setelah menjadi briket, lakukan tahap pengeringan dengan papan/kayu untuk menjemur;
5. Jemur briket di bawah sinar matahari sampai kering tergantung kondisi/cuaca.

Briket dari arang sekam padi memiliki nilai ekonomis yang dapat meningkatkan income atau pendapatan keluarga ataupun masyarakat desa. 

Sebab briket ini memiliki harga jual yang lebih tinggi sehingga dapat memajukan perekonomian desa. 

Selain itu juga dengan pembuatan briket dari sekam padi dapat mengurangi penyebaran limbah di Indonesia, untuk meningkatkan kepedulian lingkungan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Brangkal bisa lebih kreatif dan inovatif, dalam menggali potensi desa sekecil apapun, untuk mendorong perekonomian desa sampai tahap ekspor impor. //*

Penulis: Mahasiswa KKN MBKM UNS Kelompok 7

1 Athariq Wibawa (E0019064)
2 Dominico Sony N (E0020155)
3 Mochamad Aidil Adam (E0020289)
4 Nadya Laili Rizqiyah (E0020326)
5 Rizka Setya Wahyudi (E0020388)
6 Arsafina Paka (E0020079)
7 Siti Nur Aisyah (H0720163)
8 Budiarto Triwibowo (C0620010)
9 Valencia Salsabila (M0220095)
10 Umar Ahzamy Ashabul Kahfi (I0720072)

Type above and press Enter to search.