TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Membumikan Nilai Kebangsaan lewat Budaya, Dies Natalis UTP Surakarta Pentaskan Wayang Kulit “Bima Suci”

Anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI, Eva Yuliana menyerahkan tokoh wayang Bima kepada dalang Ki Amar Pradopo dalam pementasan wayang kulit di acara Dies Natalis UTP Surakarta 

WARTAJOGLO, Solo - Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta kembali menegaskan komitmennya dalam pelestarian budaya bangsa. 

Ini ditunjukkan dengan menggelar pementasan seni tradisional bertajuk Wayang Kulit Lakon Bima Suci. 

Mengusung tema “Membumikan 4 Pilar Kebangsaan Menuju Generasi Unggul Berkarakter: Patriotisme, Kepeloporan, dan Kemandirian”, acara yang berlangsung di Kampus 2 UTP Cengklik ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-45 UTP. 

Dalam pergelaran ini, dalang muda berbakat Ki Amar Pradopo didapuk untuk menghidupkan lakon klasik “Bima Suci”, yang dikenal mengandung filosofi mendalam tentang perjuangan dalam menemukan jati diri dan kebenaran sejati.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani, lalu Anggota Komisi Kajuan Ketatanegaraan MPR RI Dr. Eva Yuliana, yang mewakili Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat.

Eva yang juga mantan anggota DPR RI periode 2019–2024 ini memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya yang dilakukan UTP. 

"Dengan pagelaran wayang kulit ini merupakan waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa UTP memiliki kepedulian pada pelestarian kebudayaan. Selain itu, wayang kulit bukan hanya tontonan tapi juga mengandung tuntunan yang tentunya bisa sejalan dengan upaya MPR RI untuk selalu mensosialisasikan empat pilar kebangsaan," ujar Eva dalam sambutannya.

Sementara itu, Rektor UTP, Prof. Winarti, menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari pendidikan karakter mahasiswa di era modern.

“Melalui seni wayang, kami berharap mahasiswa tak hanya memahami nilai-nilai budaya Jawa, tetapi juga menjadikannya sebagai bagian dari identitas diri. Ini adalah bentuk implementasi dari Tri Ciri UTP: patriotisme, kepeloporan, dan kemandirian,” jelasnya.

Selain pagelaran seni, kegiatan ini juga dirangkai dengan Festival UMKM Mahasiswa UTP, yang menampilkan beragam produk kreatif mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga cendera mata unik. 

Festival ini menjadi ajang pembuktian bahwa mahasiswa UTP tak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berjiwa wirausaha dan inovatif.

Tak hanya pertunjukan wayang, malam budaya ini juga dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Owah Gerr Band, yang menyuguhkan sentuhan musik modern dengan balutan humor khas, menciptakan kolaborasi unik dengan dalang Ki Amar Pradopo. 

Perpaduan antara kesenian tradisional dan hiburan kekinian ini sukses menarik perhatian berbagai kalangan. //Sik

Type above and press Enter to search.